Seruan Boikot Sulit Perbaiki Defisit Perdagangan Prancis-RI

Momen seruan boikot produk Prancis dinilai sulit untuk bisa memperbaiki defisit antara kedua negara yang sudah terjadi sejak 2015.
Seorang pengunjuk rasa membawa bendara Prancis. Momen seruan boikot produk Prancis dinilai sulit untuk bisa memperbaiki defisit antara kedua negara yang sudah terjadi sejak 2015. (Foto: Tagar/BBC.com/Ilustrasi Bendera Prancis).

Jakarta - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE), Yusuf Rendy Manilet menanggapi gencarnya seruan boikot produk Prancis. Ia menilai, momen ini sulit untuk bisa memperbaiki defisit antar kedua negara yang terjadi sejak 2015.

"Saya kira relatif kecil untuk terjadi ya, karena kalau kita lihat sebenarnya Indonesia mengimpor produk-produk berteknologi tinggi yang merupakan komponen bahan baku untuk produk industri teknologi tinggi seperti  perlengkapan untuk pesawat terbang," kata Yusuf saat dihubungi Tagar, Selasa, 2 November 2020.

Menghilangnya pasar ekspor akibat aksi retaliasi bukan sesuatu hal yang bijak.

Sementara, kata Yusuf, seruan boikot yang digaungkan saat ini lebih kepada produk perlengkapan sehari-hari yang sumbangan relatif masih kecil. Namun, jangan dilupakan juga aksi boikot ini tidak menutup kemungkinan akan memunculkan aksi retaliasi (balasan) dari Prancis.

"Tentu ini berbalik berdampak pada ekspor Indonesia ke Prancis," ucapnya.

Dia menjelaskan ada pun dampak ke depannya adalah terhadap penurunan ekspor produk Indonesia ke Prancis. Pada 2019, beberapa produk ekspor Indonesia menurun, seperti alas kaki dan komponen produk elektrik.

"Meskipun share ekspor Indonesia ke Prancis relatif kecil,  dalam era perang dagang dan Covid-19, menghilangnya pasar ekspor akibat aksi retaliasi bukan sesuatu hal yang bijak," ujar Yusuf.

Selain itu, kata Yusuf, gencarnya seruan boikot produk Prancis juga sulit untuk bisa mendongrkak konsumsi produk lokal. Menurut dia, biasanya kondisi ini sifatnya sementara.

"Jadi saya kira sulit untuk mendorong peningkatan konsumsi produk lokal," tuturnya.

Kondisi ini, kata dia, memiliki sentimen yang berbeda. Pemboikotan produk Prancis lebih kepada sentimen dinamika politik dalam negeri negara itu akibat pernyatan  Presiden Emmanuel Macron terkait isu agama.

"Jika tensinya sudah mereda, masalah pemboikotan ini umumnya akan hilang dari ruang diskusi publik," ucap Yusuf. []

Berita terkait
Seruan Boikot Prancis Sulit Dorong Produk Nasional
Seruan boikot produk Prancis dinilai sulit dijadikan momen untuk bisa mendongkrak konsumsi produk lokal
Daftar Produk-produk Prancis yang Diboikot di Indonesia
Beriktu daftar produk-produk Prancis yang diboikot di Inonesia. Hal ini dipicu oleh ucapan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Balas Sikap Macron, MUI Imbau Boikot Semua Produk Prancis
Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas, mengimbau umat Islam Indonesia memboikot produk Prancis terkait dengan hinaan Presiden Macron.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.