Sepekan, BKSDA Agam Tangani 3 Konflik Satwa Liar Berbeda

Dalam sepekan terakhir, BKSDA Resor Agam menangani 3 konflik dengan 3 jenis hewan liar berbeda.
Petugas BKSDA Resor Agam memasang perangkap untuk menangkap beruang yang masuk ke perkebunan warga di kawasan Kelok 42, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam. (Foto: Tagar/Dok. BKSDA Resor Agam)

Agam - Dalam sepekan terakhir, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) Resor Agam menangani 3 konflik dengan 3 jenis satwa liar dilindungi yang berbeda. Masing-masing, Beruang Madu, Macan Dahan dan Buaya.

Perangkap sudah di pasang, dan sampai saat ini belum ada yang masuk perangkap.

Kepala BKSDA Resor Agam Ade Putra mengatakan, pihaknya masih melakukan penanganan terhadap Beruang Madu yang dilaporkan muncul di perkebunan warga di kawasan Kelok 44, Kabupaten Agam. BKSDA sudah memasang perangkap di lokasi kemunculan hewan bernama latin Helarctos Malayanus itu.

"Perangkap sudah di pasang, dan sampai saat ini belum ada yang masuk perangkap," katanya, Sabtu, 21 November 2020.

Pihaknya juga telah memasang perangkap besi di Jorong Paraman, Nagari Sipinang, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. Di lokasi tersebut, dilaporkan kemunculan Macan Dahan yang menyerang ternak warga pada Minggu, 16 November 2020.

Meski belum masuk perangkap, pihak BKSDA mengaku menemukan jejak kaki hewan dengan bernama latin Neofelis Diardi tersebut di sekitar lokasi perangkap.

"Jejak tersebut ditemukan sekitar 1 kilometer meter dari perangkap besi yang dipasang. Perangkap kami pasang selama 7 hari," katanya.

Selain itu, BKSDA Agam juga sedang menangani konflik Buaya muara yang dilaporkan menyerang Muhammad Taher, 37 tahun, warga Padang Koto Marapak, Nagari Silareh Aia, Kecamatan Palembayan. Ia diduga diserang buaya muara ketika menangkap ikan di Sungai Batang Nanggang, Kamis, 19 November 2020.

Hanya saja, pihaknya belum bisa melakukan penanganan sepenuhnya di lokasi kemunculan Buaya. Sebab, lokasi tersebut masih diguyur hujan yang menyebabkan debit air membesar dan memperluas ruang gerak buaya.

Dalam penanganan di tiga lokasi ini pihaknya menurunkan 5 orang personil yang juga dibantu babin kantibmas dan warga sekitar. Selain itu, juga dipasanang 2 perangkap di dua lokasi. Kemudian juga dipasang 5 kamera trap. []


Berita terkait
Tiga Ekor Kambing Warga Agam Mati Diterkam Hewan Misterius
Tiga ekor kambing warga Agam mati diterkam hewan misterius.
Agam Punya Kampus Nagari Pintar Belajar Saat Pandemi
Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, menyediakan tempat belajar dengan fasilitas internet gratis.
83 Persen Lebih Pasien Corona di Agam Sembuh
Angka kesembuhan pasien corona di Kabupaten Agam mencapai 83,3 persen.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.