Sepak Terjang Bupati Pakpak Bharat Dua Periode, Remigo Yolando Berutu

Begini profil kepala daerah di Sumut yang terjaring OTT KPK tersebut.
Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu terlihat lesu menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Minggu (18/11/2018). (Foto: Antara/Aprillio Akbar)

Jakarta, (Tagar 18/11/2018) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) kepada bupati di Pakpak Bharat, Sumatera Utara,  Remigo Yolando Berutu, Minggu (18/11). Remigo diduga terlibat suap proyek di Dinas PUPR Pakpak Bharat.

"Ya benar OTT bupati di Pakpak (Bharat)," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah singkat saat dikonfirmasi Tagar News, Minggu (18/11).

Bupati Remigo terjaring OTT KPK di Medan. Ia dibawa ke Ibu Kota melalui penerbangan hari ini, kemudian langsung menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Kuningan Persada, Jakarta, Minggu (18/11).

Namun, bagimanakah sosok Bupati Remigo Yolando Berutu yang tertangkap OTT lembaga antirasuah itu? Dan bagaimana sepak terjangnya di pemerintahan daerah di Sumut?

Remigo Yolando Berutu merupakan politikus Partai Demokrat. Ia merupakan adik kandung dari mantan Bupati Pakpak Bharat, Muger Herry Immanuel Berutu.

Kelahiran Medan, 6 September 1969 ini menempuh gelar sarjana ekonomi di Universitas Trisaksi, Jakarta. Selanjutnya lulus magister pada tahun 2000 di Universitas La Trobe, Melbourne, Australia

Ia telah menjabat Wakil Bupati Pakpak Bharat periode 2007-2010. Kemudian menjadi Bupati Pakpak Bharat periode 2010-2015 dan periode kedua hingga saat ini.

Bersama pasangannya, Maju Ilyas Padang, Remigo mengungguli dua pasangan lawannya saat Pemilihan Bupati Pakpak Bharat untuk periode 2015-2020. Reminggo-Maju Ilyas saat itu diusung delapan partai, yaitu Demokrat, PAN, Gerindra, NasDem, Hanura, PKB, PKPI dan PBB.

Selain menjabat sebagai Bupati, Reminggo merupakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Pakpak Bharat. Namun, sepak terjang Reminggo di pemerintahan daerah diduga akan terhenti karena kasus yang menderanya saat ini.
 
Remigo ditangkap di Medan bersama tiga orang lainnya. Selain itu OTT KPK juga menjerat dua orang di Jakarta. Selain jabatan bupati, OTT KPK ini menjaring pegawai negeri sipil, kepala dinas dan pihak swasta. []

Berita terkait
0
Pengamat Nilai KPK Beri Harapan Tindak Lanjuti Penyelidikan Formula E
Gengan diperiksanya Gatot juga bisa memberikan informasi yang berarti dalam penyelidikan dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E.