Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan Rabu, 20 Oktober 2020 terkoreksi tipis 0,07 persen atau 3,39 di posisi 5.096,45 poin. Aksi jual asing (net sell) yang tidak terlalu besar membuat Indeks Saham mengalami tekanan.
Selama perdagangan, IHSG sempat menyentuh level terendah di posisi 5.083,66 poin dan tertinggi di 5.131,51 poin. Sebanyak 183 saham naik, 218 saham menurun, dan 183 saham statis. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 9,58 triliun. Volume perdagangan mencapai 12,53 miliar lembar dengan 752.059 kali transaksi.
IHSG ditutup turun tipis di tengah pasar yang masih menunggu kabar lolosnya paket stimulus di Amerika Serikat (AS). "Market menanti kepastian stimulus AS. Sentimen lainnya yaitu kenaikan kasus Covid-19," kata analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Rabu, seperti dikutip dari Antara.
Dibuka menguat, IHSG sebenarnya relatif menguat pada sesi pertama perdagangan. Namun pada sesi kedua, IHSG melemah dan terus berada di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, tiga sektor terkoreksi dimana sektor keuangan paling dalam yaitu minus 0,69 persen, diikuti sektor properti dan sektor konsumer masing-masing minus 0,67 persen dan minus 0,19 persen. Sedangkan tujuh sektor meningkat dimana sektor aneka industri naik paling tinggi yaitu 1,25 persen, diikuti sektor pertambangan dan sektor industri dasar masing-masing 0,77 persen dan 0,65 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi jual beli saham oleh investor asing. Jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp118,68 miliar.
Sebelumnya IHSG di Bursa Efk Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan Selasa, 20 Oktober 2020 terkoreksi 0,51 persen atau 26,49 di posisi 5.099,84 poin. Aksi jual bersih asing (net foreign sell) yang tidak terlalu besar mampu membuat Indeks Saham mengalami tekanan. []
- Baca Juga: IHSG Terkoreksi 0,51 Persen, 5 Saham Ini Dilego Asing
- IHSG Naik 0,45 Persen, Saham Telkom dan BRI Dilepas Asing