Sensasi Rasa, Rujak Es Krim Legendaris Khas Yogyakarta

Yogyakarta memiliki kenangan bagi yang tinggal maupun singgah di sana. Salah satunya kuliner legendaris, Rujak Es Krim Yogyakarta.
Sajian rujak es krim Pak Sony. (Foto: Tagar/Aji Shofwan Ashari)

Yogyakarta - Bicara soal Yogyakarta, seperti tak ada habisnya. Setiap sudutnya menyiratkan bahwa kota ini memang memiliki kenangan bagi yang tinggal maupun singgah di sana. Beberapa musisi di Indonesia, bahkan menciptakan lagu dengan judul "Yogyakarta", menuliskan kenangan semasa di Daerah Istimewa itu.

Tak hanya menyuguhkan berbagai bangunan yang masih terjaga keasliannya, Yogyakarta juga menyuguhkan berbagai kuliner khas. Namun, kali ini bukan gudeg, kopi jos, ataupun mie godok melainkan rujak es krim.

Rujak es krim yang konon katanya legendaris ini rupanya tidak ditemukan disembarang tempat di Yogyakarta. Karena hanya tersedia di daerah Pakulaman, tepatnya di ruas Jalan Harjowinatan, sisi barat Puro Pakulaman Kota Yogyakarta.

Salah satu pelopor rujak eskrim di Yogyakarta adalah Rujak Es Krim Pak Sony yang kini 51 tahun. Nama kuliner khas Yogyakarta itu diambil dari nama pemiliknya sendiri, yakni Sony.

Sony mengaku usaha dengan label namanya dijalankan sejak 2002. Hanya saja, usaha rujak es krim ini memang sudah dijalankan bersama ayahnya dari 1990.

Ide awal rujak es krim ini dari Bapak. Kemudian, saya meneruskannya dari 2002 sampai sekarang.

Rujak Es KrimSalah satu karyawan Sony sedang membungkus rujak es krim pesanan pembeli di warung “Rujak Es Cream Pak Sony Rasa Prima” di Pakualaman, Yogyakarta. (Foto: Tagar/Aji Shofwan Ashari)

Awalnya, Sony bersama ayahnya menjual es gosrok dengan rujak, bukan es krim dengan rujak. Bersama ayahnya, ia berkeliling kampung menjajakan dagangannya menggunakan gerobak.

Sampai akhirnya, ayahnya punya inovasi untuk mengubah varian dagangannya.

"Ide awal rujak es krim ini dari Bapak. Kemudian, saya meneruskannya dari 2002 sampai sekarang," kata Sony, di warung miliknya, Pakulaman, Yogyakarta, Senin, 22 Juli 2019.

Kini, usah Rujak Es Krim Pak Sony berkembang. Meski ayahnya tidak lagi menggeluti usaha tersebut, Sony perlahan-lahan menurunkan usaha pada salah satu anaknya.

Dengan penghasilan bersih minimal Rp 300.000 per hari, Sony kini bisa mempekerjakan seorang karyawan untuk membantu dirinya melayani kebutuhan pembeli disana.

Rasa Khas

Sebenarnya, tidak ada yang berbeda dari rujak yang dijual di sana. Rujak berisi campuran buah seperti nanas, jambu air, bengkoang, mangga muda, kedondong, dan pepaya setengah matang yang diiris tipis menggunakan alat khusus.

Irisan buah kemudian dibubuhi dengan "sambal" khas yang terbuat dari asam jawa, kencur, dan gula jawa. Setelah rujak diaduk rata dengan sambal khas, barulah es krim rasa cokelat, stroberi, atau vanilla diletakan diatasnya.

"Dengan begitu, cita rasa lezat campuran antara manis, gurih, dan sedikit pedas terasa di mulut," tuturnya.

Untuk menikmati segarnya rujak es krim, pembeli tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Sebab, dengan Rp 7.000 per porsi mereka sudah bisa mencicipi rasa khas rujak es krim.

Diburu Pembeli

Maka, tak heran jika rasa khas dari rujak es krim yang dapat dinikmati ketika siang hingga sore hari ini, banyak diburu pembeli. Bukan hanya pembeli lokal maupun para pelancong.

Salah satu yang turut menikmati rujak es krim adalah Burhan Faris Setyawan. Ia menilai rujak es krim memang cocok dinikmati sebagai jajanan pelepas dahaga.

Apalagi ada rasa yang khas ketika es krim dan rujak bersatu. "Jadi enggak nyesel menyantap rujak es krim, murah meriah lagi," ucap Burhan.

Tak hanya Burhan, Afriliandy Santoso pun menilai rasa rujak es krim Sony, memang berbeda dengan es krim rujak yang lain.

"Saya lebih cocok sama "Rujak Es Krim Pak Sony" ini. Rasa manis dan gurih rasa santan dari es krimnya dengan rasa rujaknya yang seger asem manis pas, benar-benar menyatu dan serasi," kata dia. []

Baca juga:

Berita terkait