Senjata Rakitan dan 34 Pelaku Kerusuhan Timika Ditahan

Pasca-kericuhan pecah di Timika, polisi mengamankan senjata rakitan dan menahan 34 orang diduga pelaku kerusuhan.
Warga melakukan aksi dengan pengawalan prajurut TNI di Bundaran Timika Indah, Mimika, Papua, Rabu, 21 Agustus 2019. (Foto: Antara/ Jeremias Rahadat)

Jakarta - Pasca-kericuhan pecah di Timika, Papua, polisi menahan 34 orang diduga pelaku kerusuhan. Dari 34 pelaku, Kepala Polres Mimika AKBP Agung Marlianto mengatakan 13 orang diduga aktivis dan simpatisan Komite Nasional Papua Barat/KNPB.

"Saat mengamankan mereka, kami juga menemukan bendera bintang kejora. Jadi, jelas ada penumpang gelap yang berseberangan untuk memanfaatkan momentum aksi unjuk rasa damai ini," kata Marlianto di Timika, seperti dilansir dari Antara, Rabu 21 Agustus 2019.

Kasat Reskrim dan unit identifikasi masih mengecek proyektil yang ditemukan di lokasi kejadian. Kami pastikan itu bukan dari senjata organik TNI dan Polri, tetapi dari senjata rakitan seperti doorlock. Ini sengaja mau ditembakan ke petugas.

13 pelaku yang ditahan lantaran melakukan pemalangan jalan sekaligus memaksa beberapa tempat usaha di Timika untuk meminta ban bekas.

Saat diamankan, dari tangan warga tersebut juga ditemukan bensin dan benda tajam yang diduga dipersiapkan untuk melakukan aksi-aksi anarkistis.

"Sebetulnya jumlah warga yang kami amankan sebanyak 45 orang. Namun setelah disisir, hanya 34 orang yang berlanjut proses hukumnya. Yang jelas, kami akan lakukan tindakan tegas terukur," tuturnya.

Selain mengamankan puluhan orang, polisi juga menyelidiki penggunaan senjata rakitan saat massa kocar-kacir membubarkan diri dari halaman Kantor DPRD Mimika yang kemudian berlanjut dengan melakukan serangkaian aksi perusakan kendaraan dan fasilitas umum di Jalan Cenderawasih, Timika.

Pada Rabu petang 21 Agustus 2019, polisi menerima laporan dari pemilik salah satu dealer kendaraan di Timika bahwa bangunannya ditembaki seseorang.

"Kasat Reskrim dan unit identifikasi masih mengecek proyektil yang ditemukan di lokasi kejadian. Kami pastikan itu bukan dari senjata organik TNI dan Polri, tetapi dari senjata rakitan seperti doorlock. Ini sengaja mau ditembakan ke petugas sehingga kami meminta rekan-rekan anggota TNI dan Polri untuk meningkatkan kewaspadaan," kata dia.

Terkait kerusuhan yang terjadi di Timika pada Rabu siang hingga petang itu, polisi sudah mendata kerugian materil yang ditaksir mencapai Rp 1 miliar.

Berita terkait
Aksi Damai Warga Papua di Kota Timika, Berujung Ricuh
Aksi damai warga Papua di Timika, ibu kota Kabupaten Mimika menyebabkan situasi dan kondisi di Kota Timika ricuh.
Polri Didorong Usut Dalang Persekusi Mahasiswa Papua
MRP Provinsi Papua Barat meminta Polri mengusut tuntas penghina ras Papua dengan kata-kata tidak pantas, dalam aksi pengepungan di Surabaya.
Kondisi Terkini Manokwari Setelah Kerusuhan Papua
Manokwari mencekam pada Senin 19 Agustus 2019. Massa memblokir jalan dan membakar Gedung DPRD. Bagaimana kondisinya saat ini?
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya