Semen Indonesia Main Bisnis Tanaman, Gandeng Kementan

Semen Indonesia menggandeng Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian Kabupaten Tuban dalam membudidayakan tanaman di area green belt Pabrik Tuban.
Petani binaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG di kawasan green belt Pabrik Tuban, Jatim (Foto: Antara).

Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk kini berinovasi dengan memasuki bisnis tanaman. Perusahaan pelat merah dengan kode emiten SIG menggandeng Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Kementerian Pertanian (Kementan) dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban, Jawa Timur, melakukan budi daya tanaman anggur, lengkeng dan jeruk di area green belt Pabrik Tuban.

General Manager of Mining & Raw Material SIG, Musiran mengatakan setelah dilakukan penelitian, Tim Balitjestro menilai lahan green belt Pabrik Tuban cocok untuk ditanami jeruk, anggur dan lengkeng. "Tiga jenis tanaman itu dipilih karena masih jarang dibudidayakan di Tuban, terutama jeruk dan anggur," katanya dalam keterangan persnya di Surabaya, Minggu, 27 September 2020, seperti diberitakan dari Antara.

Sejak 2019 kami bekerja sama dengan SIG dalam bentuk pendampingan teknologi inovatif pengembangan tanaman berkelanjutan.

Menurutnya, total yang telah ditanam di kawasan tambang sebanyak 10.000 pohon yang tersebar di area green belt. Selain itu juga sebagian ditanam di area demplot sebanyak 142 bibit anggur, yaitu jenis Jestro AG-86, Prabu Bestari, Jan Ethes SP1, dan Probolinggo Biru. Serta 60 bibit lengkeng jenis kateki, 127 bibit jeruk keprok Madura dan keprok tejakula.

Budi daya tanaman buah menempati area seluas 1 hektare di Desa Tlogowaru, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban dengan melibatkan 50 petani green belt. Salah satu petani green belt binaan SIG, Kawan, mengaku senang bisa belajar menanam tiga jenis tanaman buah tersebut. Apalagi didampingi langsung tim dari Balitjestro yang datang ke Tuban tiap satu atau dua bulan sekali.

"Perawatan tanaman buah ini memang agak rumit, tapi karena didampingi, ya lama-lama bisa juga. Kami diajari mulai cara menanam, pemupukan, pendangiran, sampai panen nanti,” tutur Kawan.

Peneliti Ahli Madya Balitjestro Kementerian Pertanian, Anang Triwiratno mengatakan, SIG memiliki kekayaan alam luar biasa berupa tanah subur di lahan green belt dan kawasan tambang yang berpotensi untuk membudidayakan tanaman buah. "Sejak 2019 kami bekerja sama dengan SIG dalam bentuk pendampingan teknologi inovatif pengembangan tanaman berkelanjutan dengan memberikan 12.000 bibit buah serta cara pembuatan demplot, pelatihan, pembinaan kelembagaan, dan asistensi pertanaman bagi petani green belt," katanya.

Anang menambahkan, hingga saat ini tanaman yang di tanam petani tumbuh dan berkembang dengan baik, bahkan ada yang diatas rata-rata. "Kami berharap melalui program ini nantinya hasil panen petani green belt berupa jeruk, anggur dan lengkeng dapat menjadi produk unggulan kota Tuban," tuturnya.

Budi daya tanaman buah ini, menurutnya, selain dapat meningkatkan produktifitas kawasan lahan tambang dan green belt jSemen Indonesia juga dapat menambah penghasilan bagi para petani. []

Berita terkait
Harapan Serikat Pekerja Jelang RUPST Semen Indonesia
Serikat Karyawan Semen Indonesia (SKSI) berharap hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dapat membawa penyelesaian sengketa industrial
DPR Sentil Kementan: Jangan Direktorat Sentris
Komisi IV DPR RI minta Kementerian Pertanian (Kementan) lebih memperhatikan petani, tidak membuat program kerja berorientasi Direktorat sentris
Ditjen Hortikultura Kementan Kunjungi Garut
Ditjen Hortikultura Kementan Kunjungi Garut untuk koordinasi mengenai perkembangan bidang pertanian khususnya di bidang hortikultura
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.