Jakarta – Berhembusnya kabar pergantian susunan direksi maupun komisaris pada PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) jelang Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini Jumat, 19 Juni 2020 membawa secercah harapan bagi para pekerja.
Ketua Umum Serikat Karyawan Semen Indonesia (SKSI) Effnu Subiyanto dalam keterangan resmi mengatakan pihaknya mendorong hasil rapat tersebut menjadi media terbaik dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial antara pekerja dan perusahaan.
“Terkait pelaksanaan RUPST ini, SKSI berharap juga perlu mempertimbangkan kondisi salah satu stakeholder yaitu karyawan. RUPST diharapkan tidak mengabaikan pembahasan perselisihan hubungan industrial antara perusahaan dan serikat karyawan yang saat ini terjadi. Penyelesaian yang bebas dari tekanan apapun,” ujarnya kepada Tagar, Jumat, 19 Juni 2020.
Effnu menambahkan,apabila ada perubahan jajaran direksi, SKSI berharap pimpinan baru yang terpilih adalah orang-orang yang amanah, dan berintegritas.
“Selain itu, diharapkan pimpinan baru dapat menjalin komunikasi dua arah dengan karyawan secara baik, dan konstruktif, untuk mewujudkan BUMN yang berakhlakul-karimah sesuai cita-cita Kementerian BUMN,” tuturnya.
Untuk diketahui, RUPST Semen Indonesia kali ini mengagendakan sejumlah kegiatan, seperti diantaranya persetujuan laporan tahunan 2019, pengesahan laporan program kemitraan, penetapan penggunaan laba bersih tahun lalu, dan penetapan tantiem dan remunerasi direksi dan komisaris.
Adapun terkait perselisihan industrial antara SMGR dengan serikat pekerja, situs berita online ini mencatat beberapa hal yang menjadi sumber sengketa, antara lain menyangkut persoalan selisih gaji, pengelolaan dana pensiun, hingga reward perjalanan religi karyawan teladan yang ditangguhkan.
Dari sisi kinerja, pada sepanjang tahun lalu Semen Indonesia mencatatkan perolehan laba bersih laba bersih sekitar Rp 2,3 triliun. Kinerja positif tersebut ditopang oleh berbagai faktor, seperti penguasaan dominan pasar semen dengan porsi mencapai 55,8 persen setelah perseroan mengakuisisi PT Holcim Indonesia.
Semen Indonesia juga diketahui merupakan induk usaha (holding) dari beberapa usaha sejenis yang ada di Tanah Air, yakni PT Semen Gresik, PT Semen Indonesia Aceh, PT Semen Tonasa, PT Semen Padang, PT Semen Kupang Indonesia, serta PT Holcim Indonesia.