Sembako di Kulon Progo Mulai Naik Jelang Akhir Tahun

Menjelang Natal dan Tahun Baru harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik di Kulon Progo. Sedangkan stok masih aman hingga empat bulan ke depan.
TPID DIY bersama Pemkab Kulon Progo sedang memantau harga dan ketersediaan barang di Pasar Bendungan Kulon Progo, Rabu, 11 Desember 2019. (Foto: Tagar/Harun Susanto).

Kulon Progo - Harga sembilan kebutuhan pokok (sembako) di Kulon Progo mulai merangkak naik menjelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Kenaikan sembako itu terlihat pada komoditas beras dan minyak goreng. Sedangkan untuk stok kebutuhan masih mencukupi hingga empat bulan ke depan.

Kenaikan harga minyak goreng ini terpantau saat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memantau CV. Vinoli di wilayah Pengasih. CV. Vinoli merupakan perusahaan pengelolaan minyak di Kabupaten Kulon Progo yang memiliki beberapa cabang di DIY.

Marketing supervisor CV. Vinoli Antar Nusa Indah, Sugino mengatakan, mulai akhir November hingga Rabu 11 Desember 2019, terjadi kenaikan sekitar Rp 1.200 per kilogram (Kg). Kenaikan harga terutama untuk minyak goreng baik minyak curah atau pun kemasan sama.

Dia menambahkan, stok dalam kondisi stabil. Untuk Kabupaten Kulon Progo, sudah disiapkan sekitar 2 ton per hari dan tidak pernah mengalami kekurangan stok. "Meski terjadi fluktuasi harga, untuk stok tidak ada masalah hingga saat ini,” tuturnya, Rabu, 11 Rabu 2019.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan DIY Tri Saktiyana mengatakan mendekati Natal dan Tahun Baru 2020, TPID DIY bersama dengan unsur Pemkab Kulon Progo mendatangi Pasar Bendungan Wates Kulon Progo untuk memastikan harga dan ketersediaan stok sembako. Dari pemantauan harga barang masih dalam batas normal dan kondusif.

Meski terjadi fluktuasi harga, untuk stok tidak ada masalah hingga saat ini.

Hanya saja memang ada sedikit kenaikan pada komoditas beras, naik sekitar Rp 300 dibanding dengan bulan lalu. Kenaikan harga juga terjadi pada beberapa komoditas seperti minyak goreng dan daging ayam. Sementara untuk daging sapi stabil di harga Rp 125.000 per Kg. "Jadi bisa dikatakan harga barang di Kulon Progo tergolong kondusif," ucapnya.

Dia menambahkan, untuk ketersediaan beras baik itu dari Kulon Progo maupun Delanggu masih mencukupi. Saat ini stok beras sekitar 40.000 ton. "Diperkirakan bisa mencukupi hingga 4 bulan kedepan. Jumlah tersebut dinilai mencukupi untuk Kabupaten Kulon Progo, Kota Yogyakarta, Gunungkidul, Sleman, dan Bantul," kata Tri.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Kulon Progo Agus Suryanto mengatakan, perkembangan harga masih tetap stabil serta tidak ada masalah. "Setelah pemantauan harga pasar ini, harapannya harga bahan pokok dan ketersediaan barang di Kabupaten Kulon Progo stabil dan mencukupi," ujarnya.

Baca Juga:

Berita terkait
Kejari Kulon Progo Musnahkan Pistol dan 10 Peluru
Kejari Kulon Progo memusnahkan barang bukti kasus pidana umum yang sudah berkekuatan hukum tetap. Pemusnahannya dengan cara berbeda.
Kulon Progo Penyumbang Utama Kebutuhan Cabai DIY
Kabupaten Kulon Progo merupakan penyumbang utama cabai untuk provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Kantor Pajak Kulon Progo Ajak Warga Perangi Korupsi
Mengkampanyekan anti korupsi bisa dilakukan dengan cara apa saja. KPP Pratama Wates melakukannya dengan bagi-bagi souvenir di tempat keramaian.
0
FAO Apresiasi Capaian Kinerja Pertanian Indonesia
Kepala Perwakilan FAO, Rajendra Aryal mengapresiasi capaian kerja yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian selama tiga tahun terakhir.