Oleh: Siti Afifiyah*
Dunia seolah berhenti berputar saat mendengar kabar kepergian Viktor S. Sirait, Pendiri dan Pemimpin Umum Tagar.id, kepergian untuk selama-lamanya. Kehilangan yang sangat bagi kami keluarga besar Tagar.id. Tidak pernah menyangka hal demikian begitu cepat terjadi. Ia lahir 17 Oktober 1974, dan tiba-tiba harus menutup buku kehidupan pada Kamis, 18 Februari 2021. Masih 47 tahun. Ia mengerjakan banyak hal dalam waktu cepat dan ia juga pergi dengan cepat.
Viktor S. Sirait yang saya kenal adalah seorang pemimpin dengan warisan nilai-nilai yang akan terus kami pelihara dan jalankan.
Ia seorang pemimpin yang adil, tulus, menghargai keberagaman, tidak melihat seseorang karena latar belakang agama atau suku, tegas, berpikir logis, mengambil keputusan berdasarkan data, pendengar yang baik, berhati welas asih, memiliki rasa kasih sayang yang di dalamnya ada empati, simpati, seorang pemimpin petarung, bersemangat, pekerja keras.
Selamat jalan Pak Viktor S. Sirait: guru, sahabat, dan pemimpin kami. Sampai jumpa lagi di sana.
Foto kenangan saya bersama Viktor S. Sirait dalam rapat kerja Tagar.id di Bogor, Jawa Barat, 14 Februari 2020. (Foto: Tagar/Yossy Girsang)
Semua yang ada pada diri Viktor S. Sirait, ucapannya, tindakannya, semua adalah pelajaran. Walaupun tidak bisa dibilang sering bertemu secara langsung dengan beliau, setiap pertemuan dengannya selalu meninggalkan kesan mendalam. Saya, kami, sangat menghormatinya. Ia mempunyai kharisma yang kuat, figurnya sebagai seorang pemimpin sangat kuat.
Walaupun tidak sering bertemu secara langsung, saya pribadi merasakan ikatan emosional yang dalam, yang kuat, merasakan ada kesepahaman dalam banyak hal. Ia bisa tiba-tiba menelepon untuk urusan pekerjaan. Satu momen ia menelepon bukan urusan pekerjaan, ia menanyakan kesehatan, pada saat itu saya sedang sakit, sakit yang paling merepotkan sepanjang ingatan saya. Ia bertanya pengobatan apa yang sudah saya jalankan, ia memberikan saran pengobatan, menawarkan bantuan. Ucapannya terdengar tulus. Ia memang orang yang tulus dan terbiasa berbicara secara terbuka.
Ada saatnya terdapat perbedaan pendapat tentang suatu hal di antara kami, ia mau mendengarkan pendapat saya yang kemudian mengubah keputusannya. Saya tahu dia orang yang mau mendengarkan.
Viktor S. Sirait sesungguhnya tidak pergi. Ia berangkat - menempuh perjalanan kedua. Perjalanan yang kita semua akan melewatinya juga. Selamat jalan Pak Viktor S. Sirait: guru, sahabat, dan pemimpin kami. Sampai jumpa lagi di sana.
*Pemimpin Redaksi Tagar.id
