Selama Juni 2019, Puluhan Bencana Terjadi di Aceh

Selama bulan Juni 2019 Aceh mengalami puluhan kali bencana dengan total kerugian mencapai kurang lebih Rp 6,6 Miliar.
Ilustrasi bencana di Aceh. (Foto: dok. Tagar)

Banda Aceh - Selama bulan Juni 2019 Aceh mengalami sebanyak 81 kali bencana dengan total kerugian mencapai kurang lebih Rp 6,6 Miliar.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Teuku Ahmad Dadek menyebutkan dari seluruh kejadian bencana yang berjumlah 81 kali kejadian, kebakaran pemukiman mendominasi sebanyak 34 kali kejadian, angin puting beliung 21 kali dan diikuti oleh kebakaran hutan dan lahan sebanyak 20 kali kejadian, tanah longsor dan hujan abu vulkanik masing-masing 2 kali kejadian. Banjir Genangan dan gempa masing-masing 1 kali kejadian.

"Untuk data rekap bencana sementara bulan Juni tahun 2019 dengan 81 kali kejadian bencana di Aceh maka total kerugian mencapai kurang lebih Rp 6,6 Miliar," kata Teuku Ahmad Dadek, Kamis, 4 Juli 2019.

Wilayah yang paling banyak mengalami kejadian bencana di bulan Juni tahun 2019 ialah Kabupaten Aceh Besar sebanyak 20 kali kejadian dan didominasi oleh Kebakaran Pemukiman dan Kebakaran Hutan Lahan.

"Aceh Tengah dan Aceh Selatan masing-masing sebanyak 8 kali kejadian yang juga didominasi oleh kebakaran pemukiman, kebakaran hutan lahan dan angin puting beliung. Disusul Aceh Utara sebanyak 7 kali kejadian dan Aceh Jaya sebanyak 6 kali kejadian. Langsa, Lhokseumawe, dan Aceh Barat masing-masing sebanyak 4 kali kejadian," katanya.

Kemudian Aceh Tenggara dan Gayo Lues masing-masing sebanyak 3 kali kejadian. Banda Aceh, Bireuen, Nagan Raya dan Pidie masing-masing sebanyak 2 kali kejadian. Terakhir ada Simeulue, Pidie Jaya, Bener Meriah, Aceh Singkil dan Aceh Tamiang masing-masing sebanyak 1 kali kejadian bencana.

Untuk kebakaran pemukiman dan kebakaran hutan paling banyak terjadi di Kabupaten Aceh Besar sebanyak 9 kali kejadian. Sedangkan Angin Puting Beliung paling banyak terjadi di Aceh Tengah sebanyak tiga kali.

Dampak yang ditimbulkan akibat bencana di Aceh bulan Juni tahun 2019 antara lain banyaknya masyarakat yang terdampak bencana sebanyak 76 KK/, 193 Jiwa, pengungsi sebanyak 44 Jiwa.

"Kerugian akibat bencana yang paling banyak dialami adalah di Kabupaten Aceh Utara sebesar Rp. 2 Milyar disusul Gayo Lues dan Aceh Selatan sebesar Rp. 1 Milyar lebih," ungkapnya.

Menurut Dadek, bencana kebakaran masih menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat Indonesia. Tak hanya mengancam harta benda, namun kebakaran juga mengancam nyawa masyarakat. Meski kerap terjadi pada musim kemarau, namun sebenarnya kebakaran dapat terjadi kapan saja.

"Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan agar terhindar dari musibah tersebut," katanya.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik, penyebab utama terjadinya kebakaran di tengah pemukiman yang paling umum adalah korsleting listrik.

Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, namun yang paling sering terjadi merupakan faktor kelalaian manusia.

Penggunaan stop kontak yang bertumpuk, instalasi listrik yang tidak standar, pemakaian listrik yang melebihi kapasitas, serta lupa mematikan alat elektronik saat akan bepergian menjadi penyebab kebakaran yang paling umum terjadi.

"Untuk mengurangi risiko terjadinya kebakaran, Anda perlu meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Menggunakan instalasi listrik yang memenuhi standar yang dianjurkan pemerintah, tidak menumpuk stop kontak, dan mematikan peralatan elektronik ketika tidak digunakan menjadi cara paling mendasar untuk menekan risiko terjadinya kebakaran," ujarnya.[]

Berita terkait
0
Ini Dia 10 Parpol Pendatang Baru yang Terdaftar di Sipol KPU
Sebanyak 22 partai politik (parpol) telah mengajukan permohonan pembukaan akun atau akses Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).