Selain Semarang, 3 Gudang Senjata ini Pernah Terbakar

Selain peristiwa ledakan gudang senjata Brimob di Semarang, Jawa Tengah, tercatat tiga gudang senjata milik TNI/Polri pernah terbakar.
Dua polisi berada di dalam rumah warga yang mengalami kerusakan akibat dampak dari ledakan gudang tempat penyimpanan bahan peledak dan bom milik Brimob Polda Jateng, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/9/2019). Penyebab terjadinya ledakan masih dalam penyelidikan polisi. (Foto: Antara/R. Rekotomo)

Jakarta - Warga Srondol, Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, dikejutkan ledakan terbakar gudang senjata milik Brimob pada Sabtu pagi, 14 September 2019. 

Terbakarnya gudang senjata tersebut sedang diselidiki pihak kepolisian. 

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Rycko Amelza Dahniel mengatakan satu anggota Brimob terluka akibat ledakan tersebut. Saat itu, korban sedang berada di dekat lokasi kejadian. 

Selain di Semarang tercatat ada tiga gudang senjata milik TNI/Polri pernah dilalap 'si jago merah'.

1. Ledakan Gudang Senjata Cilandak

Gudang senjata milik TNI di Cilandak, Jakarta Selatan meledak dan terbakar  pada 29 Oktober 1984. Gudang senjata milik Korps Marinir tersebut menewaskan 47 orang karyawan pabrik.

Peristiwa tersebut terjadi pada malam hari sekitar pukul 21.20 WIB dan membuat sekitar 4821 orang yang tinggal di sekitar lokasi mengungsi.  Kejadian tersebut sontak membuat Presiden Soeharto dan Panglima ABRI saat itu, L.B. Moerdani mendatangi tempat kejadian keesokan harinya.

Dalam tayangan 'Dunia Dalam Berita' TVRI pada 30 Oktober 1984, Kodam V Jaya saat itu, Mayjen Tri Sutrisno, mengatakan kerugian yang diderita akibat peristiwa itu ditaksir mencapai Rp 1.3 miliar. Soeharto menginstruksikan rumah penduduk yang terdampak segera diperbaiki.

Gudang Senjata CilandakGudang senjata milik Korps Marinir di Cilandak, Jakarta Selatan meledak pada 29 Oktober 1984. (Foto: Kompasiana)

2. Ledakan Gedung Senjata Angkatan Laut

Sebuah ledakan terjadi di gudang senjata milik TNI Angkatan Laut pada Maret 2014. Ledakan tersebut terjadi di sebuah pulau kecil di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Dilansir dari Antara, Kepala Dinas Penerangan TNI AL saat itu, Laksamana Pertama TNI, Untung Surapati mengatakan ledakan tersebut terjadi pada pukul 10.25 WIB dan berada di pulau terpencil. Diketahui, gedung itu milik Koprs Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL.

Kejadian tersebut mengakibatkan 25 anggota TNI AL harus menjalani perawatan di rumah sakit. Ledakan gudang senjata itu diduga terjadi karena arus pendek listrik.

Gedung Amunisi Kopaska MeledakGedung amunisi milik Kopaska TNI AL meledak pada Maret 2014. (Foto: poskotanews.com)

3. Gudang Peluru Polda Metro Jaya

Gudang peluru milik Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya terbakar pada Selasa, 20 Agustus 2019. Kebakaran tersebut terjadi pada pagi hari sekitar pukul 05.45 WIB. Gedung tersebut berada lingkungan Mabes Polda Metro Jaya di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan.

Sebanyak 13 unit mobil pemadam kebakaran milik Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan dikerahkan untuk memadamkan api.

Namun, belakangan kabar tersebut diluruskan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono yang mengatakan peristiwa tersebut tidak membakar gudang senjata, melainkan sebuah ruangan bawah tanah yang berisi gudang barang-barang bekas, termasuk magazine (sarung peluru).

KebakaranIlustrasi. (Foto: Pixabay/Suhas Rawool)

Berita terkait
Foto: Kerusakan Akibat Ledakan Gudang Brimob Semarang
Ledakan gudang penyimpanan bahan peledak di Mako Brimob Polda Jateng menyebabkan sebuah gudang dan rumah hancur.
Penyelidikan Ledakan Gudang Brimob Semarang
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan polisi selidiki ledakan gudang penyimpanan bahan peledak di Mako Brimob Polda Jateng.
Gudang Bom di Semarang Meledak, Satu Brimob Terluka
Seorang anggota Brimob terluka akibat gudang penyimpanan bom di Semarang meledak. Begini kondisinya
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.