Sleman - Sebuah Rumah Makan Padang di Dusun Pasekan Kidul, Gamping, Kabupaten Sleman, dirusak oleh orang tak dikenal. Peristiwa perusakan tersebut diduga bersamaan dengan kasus teror molotov di rumah Sunarto 51 tahun, Rabu 11 Desember 2019. Jarak kedua lokasi juga berdekatan.
Robi 33 tahun, asal Padang yang sekaligus pemilik warung tersebut mengetahui warungnya telah dirusak saat saksi Wandi 41 tahun, menelponya. Saksi yang merupakan pedagang soto yang mangkal persis di samping warung maka Padang milik korban, menceritakan pengrukan tersebut.
Pengakuan saksi kepada korban, mulanya sekitar pukul 05:00 WIB, saksi masih tertidur di dalam rumahnya. Tiba-tiba mendengar suara keras. Saksi penasaran dan bangun untuk melihat ke luar. Saksi sempat melihat mobil berhenti tepat di depan warung korban, tidak lama setelah itu mobil pergi.
Tidak mungkin etalase ini dipukul pakai batu. Soalnya keramik di dalamnya ikut pecah.
Saat saksi cek sumber suara keras tersebut, ternyata etalase tempat makan di warung korban sudah pecah. Saksi langsung memberitahu korban. Korban langsung bergegas ke lokasi. Ternyata benar setengah bagian kaca etalase warungnya dipecah. Korban lantas membersihkan pecahan kaca dan mencari tahu alat yang digunakan pelaku.
Menurut korban, kaca tersebut diduga dipecah menggunakan benda tumpul jenis besi. Korban tidak menemukan batu atau alat lainnya. "Tidak mungkin etalase ini dipukul pakai batu. Soalnya keramik di dalamnya ikut pecah. Sepertinya benda keras," kata Robi saat ditemui wartawan di lokasi Kamis, 12 Desember 2019.
Pada waktu yang bersamaan juga terjadi teror molotov yang menimpa Sunarto 51 tahun, warga Pasekan Kidul, Gamping Sleman pada Rabu 11 Desember 2019 dinihari. Rumah Sunarto hanya berjarak 500 meter dari warung makan Padang milik Robi.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sleman Ajun Komisaris Polisi Rudy Prabowo mengatakan sudah mendengar adanya kejadian perusakan rumah makan tersebut. Namun, korban belum membuat laporan kepada polisi. "Sudah dilakukan olah TKP. Belum kita simpulkan apakah ada keterkaitan dengan kasus dugaan molotov," katanya saat dikonfirmasi, Kamis 12 Desember 2019. []
Baca Juga:
- Polisi Buru Teror Pecah Kaca Mobil di Yogyakarta
- Mahasiswa di Jogja Mabuk Berat dan Merusak Apa Saja
- Curi Motor di Kampus Buat Melunasi Utang Pesta Nikah