Sektor Industri Harus Bangun Infrastruktur Digital

Implementasi industri 4.0 merupakan salah satu langkah strategis untuk mendobrak kembali aktivitas manufaktur di Tanah Air.
Jadi, siapkah Indonesia menghadapi industri 4.0. (Foto: pixaby)

Jakarta - Implementasi industri 4.0 merupakan salah satu langkah strategis untuk  mendobrak kembali aktivitas sektor manufaktur di Tanah Air khususnya pada fase menghadapi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19. Ini membuat sektor industri dituntut untuk mulai memperhatikan kebutuhan konektivitas teknologi agar lebih meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan.

"Saat ini, semakin banyak industri skala besar maupun sedang di Tanah Air yang tengah menyiapkan strategi mengadopsi teknologi digital untuk memasuki era industri 4.0," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Doddy Rahadi di Jakarta melalui siaran pers Kemenperin, seperti dikutip Tagar, Jumat, 11 September 2020.

Kami telah melihat kesiapan kawasan industri milik PT Jababeka Tbk di Cikarang dalam bertransformasi menerapkan industri 4.0.

Baca Juga: Pendidikan Harus Bisa Respons Era Industri 4.0

Transformasi ke arah industri 4.0 adalah indikasi yang baik bagi sektor industri, kata Doddy. Untuk itu, perlu dukungan dari seluruh pemangku kepentingan terkait dalam mengakselerasinya.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur digital menjadi bagian penting dalam menarik minat investor untuk membangun pabriknya di suatu kawasan industri. "Oleh karena itu, perusahaan pengelola kawasan industri perlu menyediakan sarana prasarana dan fasilitas yang mendukung perkembangan teknologi di era digital ini, sesuai kebutuhan para investor, salah satunya adalah ketersediaan jaringan koneksi dan fasilitas digital yang mendukung," ucap Doddy.

Agus GumiwangMenteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: Antara/ Biro Humas Kementerian Perindustrian)

Terkait hal tersebut, Kemenperin mengapresiasi PT Jababeka Tbk sebagai perusahaan pengembang kawasan industri yang sedang menjajaki potensi implementasi industri 4.0 dalam proses bisnisnya. "Kami telah melihat kesiapan kawasan industri milik PT Jababeka Tbk di Cikarang dalam bertransformasi menerapkan industri 4.0," ujar Doddy.

Sejumlah fasilitas yang tersedia di kawasan industri Jababeka, seperti tersedianya jaringan fiber optic di sebagian besar wilayah kawasannya. Nantinya, perusahaan ini menargetkan mampu memberikan layanan pembuatan smart factory bagi investor yang ingin membangun pabrik di kawasannya dengan menerapkan konsep industri 4.0.

Adanya gebrakan dari pemerintah melalui peluncuran peta jalan Makin Indonesia 4.0, Direktur PT Jababeka Tbk, Hyanto Wihadhi, berharap penerapan teknologi industri 4.0 bisa berjalan optimal. "Sebab, teknologi industri 4.0 memberikan kemudahan akses digital secara real time serta meningkatkan produktivitas dan kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan yang bernaung dalam kawasan yang dikelola oleh kami," katanya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan inisiatif Making Indonesia 4.0 mendukung perusahaan industri dalam penyesuaian dengan kondisi sekarang ini. "Apalagi, di masa pandemi Covid-19, penerapan industri 4.0 dapat memudahkan industri dalam menjalankan protokol kesehatan," tuturnya.

Kini, Kemenperin aktif menjalin koordinasi dan membangun jejaring kerja sama antar stakeholders guna mempercepat transformasi industri 4.0. Dalam hal tersebut, Kemenperin menginisiasi ekosistem industri 4.0 yang disebut Ekosistem Indonesia 4.0 (SINDI 4.0) sebagai wadah saling bersinergi dan berkolaborasi, baik pemerintah, perusahaan kawasan, pelaku industri, akademisi dan lembaga litbang, technical provider, konsultan, dan tentunya pelaku keuangan.

Terlebih di era menghadapi kebiasaan baru saat ini, Kemenperin melakukan upaya strategis dalam mempercepat transformasi industri 4.0 di Indonesia, antara lain meningkatkan kesadaran (awareness) agar industri tetap produktif di tengah pandemi Covid-19 dengan dukungan implementasi teknologi industri 4.0 dan tetap menerapkan protokol kesehatan. 

Baca Juga: Atto Sampetoding Lirik Industri 4.0 Indonesia

"Dengan menjalankan digitalisasi, perusahaan dapat mengatur proses kerja maupun SDM-nya dan tetap produktif," kata Agus. []

Berita terkait
Industri Farmasi dan Alkes Masuk Making Indonesia 4.0
Kemenperin mendorong industri alakes dan farmasi menjadi sektor prioritas pengembangan Making Indonesia 4.0 untuk meningkatkan efisensi produksi.
Pendidikan Harus Bisa Respons Era Industri 4.0
Sistem pendidikan harus bisa merespons era industri 4.0 sebagi salah satu gerakan yang dicanangkan pemerintah.
Ini Jurusan yang Siap Menjawab Zaman dan Industri 4.0
Perlombaan SMK tingkat nasional XXVII 2019 yang digelar di Jogja Expo Center (JEC) telah membangun semangat murid-murid SMK di kota Yogyakarta.
0
Soal LPJ Penyelenggaraan Formula E, Ruhut: Anies Kok Dipercaya
Secara terang-terangan Ruhut mengungkapkan, sikap itu merupakan tabiat Anies Baswedan dalam berpolitik.