Sekjen PDIP Sebut Caleg DPR 2024 Keluar Dana 4 Kali Lipat tapi Suara Lebih Rendah dari 2019

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengungkapkan anggota DPR RI yang mencalonkan diri menjadi caleg di Pileg 2024.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. (Foto: Tagar/Dok PDIP)

TAGAR.id, Jakarta - Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengungkapkan anggota DPR RI yang mencalonkan diri menjadi caleg di Pileg 2024 mengeluarkan dana 4 kali lipat dari Pileg 2019.

Namun dana yang dikeluarkan tak sebanding dengan hasil suara dibandingkan Pileg 2019.

"Kalau kita mau jujur, anggota DPR RI kemarin dengan pertarungan money politik yang luar biasa, tanpa supremasi hukum itu rata-rata mengeluarkan dana 4 kali lipat, dan suaranya jauh lebih rendah dari 2019," ujar Hasto di Jakarta, Minggu, 7 April 2024.

Menurut Hasto, hal ini menjadi kerusakan demokrasi. Ia juga mempertanyakan apakah anggota DPR yang memang bekerja dan melakukan kaderisasi akan mendapatkan insentif.

Ia menanyakan terkait insentif sebab suara dari pemilu dapat dirusak karena kecurangan yang secara masif dan sistematis tersebut.

"Ini kerusakan demokrasi, kalau gitu apakah ke depan ada suatu insentif bagi mereka yang bekerja turun ke bawah, yang melakukan pelembagaan partai dengan kaderisasi, dengan sekolah partai, dengan melakukan kerja rutin turun ke bawah 5 tahunan ketika pada H-7 itu bisa dirusak karena suatu proses kecurangan pemilu yang direncanakan secara masif dan sistematis tadi," ucap Hasto.

Bagi Hasto, meritokrasi di Indonesia sudah mati. Sebab untuk menjadi pejabat negara harus memiliki kedekatan dengan sang pemilik kuasa.

"Dan ini juga akan mematikan meritokrasi. Karena enggak ada lagi, untuk menjadi pejabat negara harus mencari hubungan kekeluargaan dengan kekuasaan," tuturnya.

Hasto menilai tanpa meritokrasi, tidak akan ada jabatan negara yang masuk secara adil.

"Tanpa itu maka tidak akan ada yang namanya jabatan Jenderal-Jenderal itu masuk secara fair," imbuhnya.

"Berdasarkan syarat-syarat, ya kepemimpinan yang diperlukan sesuai dengan ruang lingkup tanggung jawab. Jadi kotak pandora yang ketiga ini mematikan meritokrasi," pungkasnya. []

Berita terkait
Hasto Akui PDIP Solid Menangkan Ganjar, tapi Sulit Melawan Abuse of Power Jokowi
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto memastikan, mesin partai bergerak masif untuk memenangkan paslon 03 Ganjar-Mahfud di Pemilu 2024.
Hasto Kristiyanto Ungkap Alasan Mahfud MD Memutuskan Mundur sebagai Menko Polhukam
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkap salah satu alasan Mahfud MD akhirnya memutuskan mundur sebagai Menko Polhukam.
Sindir AHY Masuk Kabinet, Hasto: Konsolidasi Kekuasaan, Sepertinya Was-was
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyindir Presiden Jokowi memberikan posisi Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kabinet pemerintahan.