Pematangsiantar - Muhammad Harahap, 65 tahun, petugas jaga malam di Perumahan Wahidin Permai, Jalan Ade Irma, Kecamatan Siantar Utara, Pematangsiantar, Sumatera Utara, disekap sekelompok perampok, Senin 3 Februari 2020.
Perampok yang mengenakan sebo itu bahkan sempat menodongkan senjata api (senpi) ke bagian kepala Muhammad.
Peristiwa itu kata Muhammad terjadi saat dirinya tengah tidur-tiduran. Dan secara tiba-tiba dia mendengar suara berisik dari arah luar gerbang perumahan.
"Pas aku terbangun kulihat ke arah ke gerbang. Kok gerbangnya terbuka, aku langsung ke luar," katanya, saat ditemui di lokasi.
Saat mendekati gerbang masuk pos jaga, Muhammad langsung ditodong senpi oleh dua orang pria. Tanpa perlawanan, dia menuruti permintaan perampok.
"Tiarap kau, jangan bergerak," ucapnya, menirukan perkataan kedua perampok itu. "Tanganku diikat pakai tali sepatu, pakai jaket. Mulutku disumpal pakai kain, aku tak bisa bergerak," sambungnya.
Dikatakannya, para pelaku berjumlah empat orang. Dua pelaku menodongnya, sementara dua pelaku lainnya beraksi.
"Dua lagi mengotak-ngatik mobil CRV warna silver milik warga perumahan. Itu yang kulihat," ucapnya.
Aku teriak dan langsung orang ramai datang
Mobil jenis metik itu, kata Muhammad, sempat didorong komplotan perampok hingga beberapa meter. Namun, mobil gagal menyala.
Dua pelaku yang sebelumnya menyekap Muhammad kemudian ke luar dari pos jaga menuju mobil Toyota Avanza. Lantaran gagal melakukan aksinya, seluruh pelaku kabur tanpa memetik hasil.
Dengan sekuat tenaga, Muhammad berusaha membuka tali dan sumpalan di mulutnya itu.
"Aku lihat sudah jam empat pagi, aku gesekkan ikatan di tanganku ke dinding. Aku teriak dan langsung orang ramai datang," tandasnya.
Kapolsek Siantar Utara AKP Lintas Pasaribu, membenarkan peristiwa tersebut. Ia dan personel Reskrim sudah melakukan olah TKP dan meminta keterangan Muhammad.
"Sudah kami terima laporannya tadi. Penjaga pos itu juga sudah kami mintai keterangannya di Polsek," ucapnya.
Lintas mengaku, mendapat kesulitan mengungkap pelaku lantaran di seputaran TKP tidak terpasang CCTV.
"Itulah memang yang kita sayangkan. Kalau ada CCTV kan lebih enak. Namanya perumahan ya kan," kata dia. []