Jakarta - Direktur Utama PT Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan berbagai upaya dilakukan untuk kembali pulihkan perusahaan akibat terdampak pandemi Covid-19.
Kendati begitu ia mengatakan perusahaanya yang merupakan anak perusahaan dari Badan Usaha Milik Negera (BUMN) bergerak di bidang produksi baja, baru saja mendapat apresiasi dari Menteri BUMN Erick Thohir berkat kinerja manajemen Krakatau Steel.
Krakatau Steel, kata Silmy, mendapat apresiasi karena telah berhasil melakukan turnaround perusahaan, yang sebelumnya selama delapan tahun berturut-turut rugi dan akhirnya di tahun 2020 berhasil mencatatkan laba bersih sebesar 326 miliar rupiah.
Karena industri baja adalah industri global yang artinya industri baja harus bisa bersaing secara global juga.
Ia mengatakan bahwa dirinya baru bergabung pada PT Krakatau Steel pada tahun 2018, dan ia mengaku bahwa kesuksesan Krakatau Steel merupakan proses yang sangat panjang.
“Di awal-awal saya mencerna, memetakan permasalahan yang ada dan kemudian kita merumuskan langkah-langkah agar KS (Krakatau Steel bisa lepas) dari seluruh permasalahan dan bisa turnaround," ujar Silmy saat diwawancarai tim Tagar TV, Selasa,1 Juni 2021, dilihat Rabu, 16 Juni 2021.
Dalam menyelesaikan permasalahannya, lanjut Silmy, KS melakukan strukturisasi hutang yang berjumlah 2,2 miliar US Dollar atau kurang lebih sebanyak 35 Triliun Rupiah, yang saat itu menjadi restrukturisasi hutang terbesar di Indonesia.
Krakatau Steel juga melakukan pengoptimalisasi pada operasi perusahaan yang menerapkan operation excellent untuk berusaha bisa memiliki daya saing dibandingkan dengan industri baja di Indonesia.
“Karena industri baja adalah industri global yang artinya industri baja harus bisa bersaing secara global juga," ucapnya.
Ia mengatakan strategi lainnya adalah Krakatau Steel memperkuat corporate culture atau budaya perusahaan dan sangat memperhatikan SDM sebagai kunci untuk dapat melakukan transformasi.
“Ownership daripada proses transformasi itu bukan hanya dari sisi level manajemen tapi juga dari seluruh karyawan yang ada di Krakatau Steel Group," ujarnya.
Ketiga, kata Silmy, strategi yang dilakukan oleh Krakatau Steel untuk bisa selesai restrukturisasi hutang di tahun 2020 bulan januari. Saat itu Krakatau Steel memiliki 10 kreditur dari luar negeri, dan banyaknya jumlah hutang yang membuat Krakatau Steel harus membuat strategi dengan menyamakan keputusan.
“Jika kita tidak lakukan langkah yang signifikan, artinya kita mengorbankan 100 persen daripada karyawan dan kalau bangkrutkan selesai sudah," katanya.
Dalam hal ini ia mengatakan bahwa KS melakukan regenerasi dan selama masa pandemi Covid-19 perusahaan mendapatkan keuntungan dan tidak melakukan pemotongan gaji karyawan, penundaan gaji dan PHK.
Krakatau Steel, kata Silmy, juga menetapkan kebijakan pada pabrik-pabrik yang sudah tidak berjalan, dan pada pabrik yang tidak menguntungkan, maka perusahaan tidak akan mengoperasikan pabrik tersebut.
Upaya Dirut Krakatau Steel Pulihkan Perusahaan
Salah satu taktiknya yaitu melakukan penghematan pada direktorat produksi dengan mengoptimalkan equilibrium dengan cara menghemat penggunaan spareparts tetapi jangan sampai terjadi per masalahan di mesin.
Silmy juga merubah struktur organisasi dalam manajemen Krakatau Steel yang menurutnya birokrasi sebelumnya terlau tebal karena terdapat tujuh jenjang.
“Saya kurangin dengan minimum satu atau dua bahkan tiga sehingga cepat dalam pengambilan proses keputusan, dan yang sifatnya at hold itu tidak perlu di struktur organisasikan tetapi bentuk tim saja," ucapnya.
Ia juga mengatakan ada 3000 posisi dari sebelumnya 6000 posisi kurang lebih dari 50 persen struktur organisasi telah dirampingkan agar lebih responsive, lebih cepat dan lebih efisien. Hal tersebut yang membuat biaya operasional menjadi turun dan berkurang.
Krakatau Steel melakukan kolaborasi dengan sistem sharing economy dengan melakukan kolaborasi industri baja yang ada di hilir untuk masuk kedalam market agar produk import tidak menguasai Indonesia.
“Bahan baku kan ada di KS sebagai industri hulu yang kemudian diproses pada industri hilir, kemudian dengan menjalankan standart quality dan memanfaatkan jaringan pemasaran Krakatau Steel yang dapat menjadi nilai win-win solutions untuk kedua belah pihak," katanya.
Langkah tersebut diambil, kata Silmy, untuk membuktikan bahwa perusahaan BUMN bisa berprilaku seperti perusahaan swasta, berdaya saing, cepat, inovatif dan kreatif seiring dengan niatan pemerintah untuk bisa mengoptimalkan BUMN agar bisa maju dan menjadi backbone ekonomi untuk Indonesia.
- Baca Juga: Kunjungi Krakatau Steel, Menperin Apresiasi Pembangunan Pabrik Baru HSM
- Baca Juga: Isu Krakatau Steel Selundupkan Baja, Ini Tanggapan HMI Sulselbar
Ke depannya Krakatau Steel akan melakukan subholding baja dan subholding pembangunan insfrastruktur. Alasan adanya subholding tersebut adalah untuk dapat lebih mengefisienkan dalam keuntungan Krakatau Steel, menguatkan perusahaan dan KS bisa ikut dalam pembangunan infrastruktur Indonesia.
“Jadi subholding baja ini juga mengoptimalkan penetrasi ke market tidak sendiri-sendiri, jadi ada fokusnya ke pipa, long product seperti besi beton baja WF. Dengan subholding akan mempermudah mereka dalam berkolaborasi yang efisien," ucapnya. []
(Selfiana)
