Jakarta - Perjalanan mata uang Inggris, Pound Sterling sangat berwarna. Tak hanya itu, Pound Sterling merupakan mata uang yang sangat kaya akan sejarah dan dicintai para warganya. Bagi Anda yang penasaran dengan Pound Sterling, ini merupakan mata uang paling tua di dunia. Kecintaan masyarakat terhadap Pound Sterling membuatnya terus bertahan dan tak tergantikan.
Bagi para penduduk Inggris, Pound Sterling merupakan lambang kekuatan dan warisan budaya yang patut dipertahankan. Tak hanya itu, berbagai hal unik juga turut merwarnai lika-liku perjalanan Pound Sterling.
Selain menyematkan huruf braille, Pound Sterling merupakan satu-satunya mata uang yang mencetak logonya di atas lembaran uang kertasnya. Jika negara lain, logo tidak dicetak di mata uangnya.
Sterling merupakan nama logam yang digunakan untuk mencetak koin-koin di Inggris. Sebelumnya, koin-koin di Inggris terbuat dari 100% perak, sama seperti uang yang digunakan di Amerika Serikat (AS).
Selain harganya yang mahal, koin perak tersebut juga mudah rusak dan tak awet. Akhirnya pemerintah Inggris mencampur bahan pembuatannya dengan logam sterling. Pasalnya koin yang terbuat dari sterling jauh lebih tahan lama dan biaya pembeliannya lebih irit.
Pada tahun 775, koin-koin tersebut diterbitkan di Inggris. Mengingat sebanyak 240 dari koin sterling dicetak dengan menggunakan satu pound perak banyak orang menyebutnya Pound of Sterling saat bertransaksi menggunakan koin tersebut.
Sementara sebutan Pound Sterling pertama kali dikenalkan Raja Inggris King Henry II dan digunakan seluruh masyarakatnya hingga kini. Kesetiaan warganya menggunakan Pound Sterling membuatnya menjadi mata uang tertua di dunia yang masih digunakan hingga saat ini. Selama berabad-abad lamanya, kekuatan Pound Sterling semakin teruji di dunia.
Pound Sterling merupakan mata uang yang berasal dari Kerajaan Mercia pada abad ke-8 yang saat ini berlokasi di salah satu pusat Inggris. Sejak diciptakan pertama kali pada tahun 775, secara turun temurun penduduk Inggris tetap setia menggunakan Pound Sterling sebagai alat jual beli yang sah.
Meskipun negaranya telah berganti nama selama tiga kali, mata uang Pound Sterling tetap bertahan. Bahkan saat sebagian besar negara Eropa mengganti mata uangnya dengan Euro, rakyat Inggris tetap mempertahankan Pound Sterling.
(Fauzi Maulana Rizqi)
Baca Juga
- Produk Keuangan Syariah sebagai Wadah Investasi Saham Sesuai Syariat Islam
- Saham Gorengan Jiwasraya Rugikan Negara Rp 10,4 T
- Mengenal Manajer Investasi, Si Anti Saham Gorengan
- Peranan Manajer Investasi dalam Investasi Reksa Dana