Sejarah Paket A, B dan C yang Dibahas Kemendikbudristek di Konferensi ILLC Prakerja di Bali

Dalam konferensi ILLC di Bali yang diikuti lebih dari 40 negara, Kemendikbudristek membahas pendidikan nonformal Paket A, B dan C. Ini sejarahnya.
Suharti, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) di konferensi internasional Inclusive Lifelong Learning Conferene (ILLC), Nusa Dua, Bali, Selasa 4 Juli 2023. (Foto: Tagar/ Siti Afifiyah)

TAGAR.id, Nusa Dua, Bali - Suharti, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berbicara di konferensi internasional Inclusive Lifelong Learning Conferene (ILLC) atau Pembelajaran Sepanjang Hidup Inklusif di Nusa Dua, Bali, Selasa 4 Juli 2023, di depan 300 peserta berasal lebih dari 40 negara.

Banyak hal penting disampaikan Suharti berkaitan peran Kemendikbud dalam Prakerja - Program Kartu Prakerja melibatkan banyak kementerian, Kemendikbud fokus pada usia sekolah, memastikan semua penduduk Indonesia mendapatkan pendidikan dasar untuk kehidupan lebih baik.

Di antara yang disampaikan Suharti adalah pendidikan nonformal Paket, A, B, dan C, program keseteraan bagi anak yang dengan berbagai alasan tidak mengikuti pendidikan formal setara sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas.

"Bahwa sistem pendidikan di Indonesia tidak hanya formal saja dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, juga ada pelayanan pendidikan nonformal di antaranya Paket A, B, dan C, karena data fakta menunjukkan masih ada anak tidak masuk pendidikan formal, drop out di tengah jalan. Mereka perlu pendidikan kesetaraan untuk kehidupan yang lebih baik," ujar Suharti.

Sejarah Paket A, B dan C

Paket A, B, dan C adalah istilah yang digunakan dalam sistem pendidikan nonformal di Indonesia. Merujuk pada tingkatan atau jenjang pendidikan nonformal yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat yang tidak dapat mengakses pendidikan formal secara penuh. 

Berikut adalah gambaran umum tentang sejarah dan karakteristik masing-masing paket:

Paket A

Paket A adalah tingkatan pendidikan nonformal yang paling dasar. Awalnya dikenal sebagai "Kelas Jauh", paket ini ditujukan untuk mereka yang belum pernah mengenyam pendidikan formal atau hanya memiliki sedikit pendidikan formal. Tujuan utama Paket A adalah memberikan dasar-dasar membaca, menulis, dan matematika kepada peserta. Biasanya terdiri dari dua tingkatan: A1 dan A2.


Data fakta menunjukkan masih ada anak tidak masuk pendidikan formal, drop out di tengah jalan. Mereka perlu pendidikan kesetaraan untuk kehidupan yang lebih baik.


Paket B

Paket B merupakan lanjutan dari Paket A dan ditujukan bagi mereka yang telah menyelesaikan Paket A atau memiliki pendidikan formal yang terbatas. Paket B bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang lebih lanjut kepada peserta, termasuk keterampilan vokasional dan kejuruan. Peserta Paket B dapat mempelajari berbagai bidang, seperti tata rias, menjahit, elektronika, dan lainnya. Paket B juga terdiri dari dua tingkatan: B1 dan B2.

Paket C

Paket C merupakan tingkatan tertinggi dalam pendidikan nonformal di Indonesia. Paket ini dirancang untuk peserta yang telah menyelesaikan Paket B atau memiliki pendidikan formal yang lebih tinggi, tetapi masih ingin memperoleh pengetahuan dan keterampilan tambahan dalam bidang tertentu. Paket C mencakup berbagai program pelatihan lanjutan, seperti pelatihan profesional, kejuruan, dan pengembangan keterampilan khusus sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta.

Perkembangan paket-paket ini berkaitan dengan upaya pemerintah Indonesia dalam memberikan kesempatan pendidikan kepada seluruh masyarakat, termasuk mereka yang tidak dapat mengakses pendidikan formal secara penuh. Paket A, B, dan C menjadi salah satu jalur alternatif untuk memperoleh pendidikan dan keterampilan yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan peluang kerja peserta.

Siapa Bisa Ikut Paket A, B dan C

Paket A, B, dan C dalam sistem pendidikan Indonesia merujuk pada program pendidikan yang berbeda-beda, tergantung pada tingkat pendidikan dan kategori siswa yang diikutsertakan. 

Berikut adalah penjelasan mengenai siapa yang bisa mengikuti masing-masing paket:

Paket A

Paket A merupakan program pendidikan untuk peserta yang belum menyelesaikan pendidikan dasar (SD/MI) atau setara.

Peserta yang dapat mengikuti Paket A adalah mereka yang telah berusia 15 tahun ke atas dan belum menyelesaikan pendidikan dasar.

Tujuan dari Paket A adalah memberikan kesempatan bagi mereka yang belum menyelesaikan pendidikan dasar untuk memperoleh sertifikat pendidikan setara dengan lulusan SD/MI.

Paket B

Paket B merupakan program pendidikan untuk peserta yang belum menyelesaikan pendidikan menengah pertama (SMP/MTs) atau setara.

Peserta yang dapat mengikuti Paket B adalah mereka yang telah berusia 16 tahun ke atas dan belum menyelesaikan pendidikan menengah pertama.

Tujuan dari Paket B adalah memberikan kesempatan bagi mereka yang belum menyelesaikan pendidikan menengah pertama untuk memperoleh sertifikat pendidikan setara dengan lulusan SMP/MTs.

Paket C

Paket C merupakan program pendidikan untuk peserta yang belum menyelesaikan pendidikan menengah atas (SMA/MA/SMK) atau setara.

Peserta yang dapat mengikuti Paket C adalah mereka yang telah berusia 18 tahun ke atas dan belum menyelesaikan pendidikan menengah atas.

Tujuan dari Paket C adalah memberikan kesempatan bagi mereka yang belum menyelesaikan pendidikan menengah atas untuk memperoleh sertifikat pendidikan setara dengan lulusan SMA/MA/SMK.

Paket A, B, dan C ditujukan untuk masyarakat yang belum menyelesaikan tingkat pendidikan yang sesuai. Dengan mengikuti program ini, mereka memiliki kesempatan untuk memperoleh sertifikat pendidikan setara dengan tingkat pendidikan yang mereka lewati. Program ini memberikan peluang bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan, meningkatkan keterampilan, atau memperoleh sertifikat pendidikan yang diakui oleh pemerintah.

Perlu diketahui Prakerja bersama UNESCO menggelar konferensi ILLC atau pembelajaran sepanjang hidup inklusif di Bali, 3 - 6 Juli 2023, bertujuan menerjemahkan visi pendidikan yang ada dalam Kerangka Aksi Marrakesh atau Marrakesh Framework for Action (MFA) yang dihasilkan tahun lalu pada ajang the Seventh International Conference on Adult Education (CONFINTEA VII) yang dihadiri oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Maroko. []

Berita terkait
Peran Prakerja di Tengah Persoalan Tenaga Kerja Indonesia dan Pujian UNESCO
Program Kartu Prakerja Indonesia mendapat pujian dari UNESCO dalam konferensi internasional Inclusive Lifelong Learning Conferene (ILLC) di Bali.
UNESCO: Program Kartu Prakerja Indonesia Patut Diapresiasi dan Dicontoh Negara Lain
Banyak yang sebelumnya pengangguran menjadi bisa bekerja. Ini merupakan contoh sempurna yang perlu ditiru (oleh negara lain) - Daniel Baril UNESCO
Pernyataan Lengkap Daniel Baril UNESCO dalam Konferensi ILLC di Bali Senin 3 Juli 2023
Pernyataan lengkap Daniel Baril, Chair of the Governing Board UNESCO Institute for Lifelong Learning, tentang ILLC dan peran Indonesia.