Sejak Kapan 'Ketua' Jadi Panggilan Lazim di Sumatera Utara?

Panggilan ketua menjadi unik dan salah satu ciri khas di Sumatera Utara dibanding daerah lainnya di Indonesia.
Foto: Repro. hukumperdatadanpidana.blogspot.com

Jakarta - "Apa kabar, ketua?", "Horas, ketua!", "Selamat, ketua." Panggilan "ketua", sudah sangat biasa di daerah Sumatera Utara. Panggilan ini menjadi unik dan salah satu ciri khas Sumatera Utara dibanding daerah lainnya di Indonesia. 

Jika Anda sering mendengar sebutan ketua dari seseorang kepada orang lain, itu artinya Anda sudah berada di daerah Sumatera Utara, begitu anekdot yang sering muncul. 

Biasanya panggilan ketua ini ditujukan bagi seseorang yang punya jabatan tertentu, lebih senior, atau orang terpandang. Sebagian juga sebagai ungkapan penghargaan kepada seseorang, meski orang tersebut orang biasa saja, tak punya kedudukan atau bukan orang terpandang.

Namun sejak kapan kata "ketua" ini menjadi panggilan yang sangat lazim di Sumatera Utara

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ada dua arti ketua. Pertama, orang yang tertua dan banyak pengalamannya (dalam suatu kampung dan sebagainya). Kedua, orang yang mengepalai atau memimpin (rapat, dewan, perkumpulan, dan sebagainya).

Dari penelusuran yang dilakukan Tagar, penyebutan awal mula penyebutan kata "ketua" menjadi lazim di Sumatera Utara berawal dari sosok seorang Olo Panggabean, seorang godfather, preman sekaligus dermawan yang sangat disegani di Sumatera Utara. 

Ceritanya, Olo keluar dari organisasi Pemuda Pancasila (PP). Padahal Olo bersama Anwar Kongo dan Pendi Keling, adalah sosok yang sangat disegani ketika itu di PP. Olo lalu membentuk Ikatan Pemuda Karya (IPK) pada 28 Agustus 1969 bersama sobatnya Syamsul Samah. Olo juga mengajak banyak pengikutnya di PP eksodus ke IPK.

Olo kemudian memimpin IPK sebagai ketua dan sejak saat itu ia kerap dipanggil sebagai "ketua" atau "katua" oleh para pengikutnya. Bahkan orang di luar anggota IPK pun kerap memanggil dengan sebutan ketua. 

Olo PanggabeanFoto: Repro boombastis.com

Nama Olo ketika dia hidup sangat disegani, sekaligus ditakuti. Banyak versi yang berkembang mengenai sosok ini. Satu versi menyebut dia sebagai kriminal kelas berat, pengusaha judi, kepala jaringan penagih utang, dan berbagai rumor lainnya. 

Versi lainnya menyebut dia sebagai pengusaha sukses yang pintar memainkan strategi, punya pergaulan luas, dan dikenal sangat dermawan.

Ia juga dikenal sebagai orang yang sangat punya pengaruh di Sumatera Utara. Bahkan kabarnya dia bisa menentukan siapa pejabat di Sumut seperti kapolda, kajati, bupati, atau bahkan gubernur.

Dari semua predikat yang mengalir pada dirinya, yang pasti Olo Panggabean tetap dipanggil "ketua". Sebutan ini kemudian melegenda dan menjadi lazim, terutama di kalangan ormas di Sumatera Utara. []


Berita terkait
Polda Sumatera Utara OTT Camat dan Sekcam di Langkat
Polda Sumatera Utara melakukan tangkap tangan Camat dan Sekretaris di Kabupaten Langkat.
Belasan Pocong Demo di Kejati Sumatera Utara
Belasan orang mengenakan kostum pocong mendatangi gedung Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara.
25 PTS di Sumatera Utara Bakal Kena Sanksi LLDikti
25 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Sumatera Utara belum melaporkan jumlah dosen, mahasiswa dan lainnya ke Forlap Dikti.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.