Sehari Lima Pasien Positif Covid-19 di Jatim Sembuh

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan ada tambahan 4 daerah di Jatim masuk zona merah Covid-19.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Wagub Jatim Emil Dardak dan Satgas Penanganan Percepatan Covid-19 di Jatim saat update kasus Covid-19 di Jatim di Gedung Grahadi Surabaya, Minggu, 29 Maret 2020. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Surabaya - Penyebaran Covid-19 atau virus corona di Jawa Timur menunjukkan ada perubahan. Di mana ada lima pasien positif terinfeksi virus corona dinyatakan konversi negatif atau sembuh.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar mengatakan dalam sehari ada lima orang positif yang dinyatakan sembuh dari virus corona. Lima pasien sembuh tersebut yakni tiga di rumah sakit di Surabaya dan dua pasien Malang. Namun sebaliknya, tercatat ada tiga pasien meninggal yakni satu orang dari Surabaya, satu orang dari Magetan, dan satu orang dari Gresik.

Tambahan merah karena terkonfirmasi positif.

"Dengan adanya sembuh lima pasien, maka total hingga saat ini ada 13 orang. Sementara meninggal data baru tiga orang sehingga totalnya menjadi tujuh orang," paparnya, saat jumpa pers di Gedung Grahadi, Minggu 29 Maret 2020.

Sementara pasien yang dinyatakan positif ada 90 orang, sehingga ada tambahan baru 13 orang. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bertambah 29 orang sehingga menjadi 336 pasien. Jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) yang naik drastis dari 4568 menjadi 5071 orang.

Dengan adanya tambahan pasien positif ini ada empat daerah yang masuk zona merah, yaitu Pamekasan, Banyuwangi, Jombang dan Tulungagung.

"Tambahan merah karena terkonfirmasi positif," katanya.

Dengan peningkatan penyebaran Covid-19 di Jatim maka harus mendapatkan kewaspadaan yang luar biasa dari semua masyarakat.

Khofifah mengaku telah dilakukan rapat koordinasi dengan Pangdam V/Brawijaya dan Kapolda Jatim dan Forkopimda se-Jatim. Rakor itu untuk mengkoordinasikan agar daerah sudah kedatangan mudik lebih awal harus dilakukan check point dengan melibatkan RT/RW, kepala desa, kelurahan bersama Babinsa dan Babinkamtibmas untuk bisa deteksi pada ruang isolasi atau observasi berbasis daerah.

"Bagi daerah yang sudah ada mudik lebih awal maka kita koordinasikan agar lebih intensif misalnya titik-titik check point," tuturnya.

Satu Pasien Positif Covid-19 di Banyuwangi

Sementara Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengumumkan satu pasien dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau Covid-19. Pasien tersebut sebelumnya berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan.

”Hasil tes sudah keluar, bersangkutan positif. Saat ini kondisinya stabil, sudah membaik, sudah bisa makan lancar, sudah copot ventilator. Karena kondisinya yang terus membaik, dalam dua hari ke depan kami lakukan dan kirim lagi tes swab pasien tersebut,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono.

Widji Lestariono menambahkan pasien tersebut mempunyai riwayat dari daerah yang telah terjangkit virus corona.

”Semua keluarga dan riwayat kontak sudah kami kantongi sejak pekan lalu, dan semua sudah masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP), sudah dilakukan isolasi,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Rio sapaan akrab Wiji Lestariono, terdapat 196 ODP di Banyuwangi. Adapun PDP nihil dari sebelumnya satu orang, karena sudah naik status menjadi positif Covid-19.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kembali mengingatkan agar semua pihak menjaga kesehatan dan mematuhi imbauan untuk menjaga jarak atau physical distancing.

”Banyuwangi sudah masuk zona merah, karena sudah ada yang positif. Ini harus jadi perhatian semua orang dengan jaga kesehatan dan jaga jarak,” ujur Anas

Dari sisi pemerintah daerah, lanjut Anas, pihaknya telah menyiapkan lebih dari 300 bed isolasi yang tersebar di sejumlah rumah sakit dan ruang isolasi darurat.

"Penyemprotan disinfektan juga kitalakukan setiap hari di berbagai ruang publik. Polresta Banyuwangi pun mulai menerapkan kebijakan physical distancing dengan menutup sejumlah ruas jalan pada waktu tertentu," tambah Anas

Selain itu Pemerintah Banyuwangi juga telah merealokasi APBD untuk penanganan Covid-19, baik untuk penambahan bed isolasi, APD tenaga medis, alat Rapid Test, maupun berbagai alat penunjang lainnya.

"Kita merealokasi anggaran di APBD 2020 untuk penanganan Covid-19 ini mencapai Rp 21 miliar," tutur Anas. []

Berita terkait
Upaya Jatim Atasi Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi
Pemprov Jatim terus berupaya agar ekonomi tidak turun 30 persn di tengah wabah virus corona Covid-19.
Good News dari Malang, Semua Pasien Positif Covid-19 Sembuh
Pemkot Malang mengumumkan seluruh pasien positif Covid-19 sudah dinyatakan sembuh dan pulang ke rumah untuk menjalani isolasi mandiri.
1 Warga Positif Corona, Kota Kediri Masuk Zona Merah
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut dari hasil tracing bahwa masyarakat Jatim membutuhkan kewaspadaan berlapis.
0
JARI 98 Perjuangkan Grasi untuk Ustadz Ruhiman ke Presiden Jokowi
Diskusi digelar sebagai ikhtiar menyikapi persoalan kasus hukum yang menimpa ustaz Ruhiman alias Maman.