Sebelum Lockdown, Warga Harus Patuh Social Distancing

Pemerintah dan masyarakat banyak yang alergi terhadap kata lockdown. Untuk itu disarankan mereka mematuhi social distancing, agar corona mereda.
Calon penumpang kereta MRT Jakarta duduk di bangku yang telah diberi stiker panduan jarak antarpenumpang saat menunggu datangnya kereta di Stasiun MRT Blok M, Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020. (Foto: Antara/Aprillio Akbar)

Jakarta - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ari Fahrial Syam meminta masyarakat mematuhi imbaun Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menerapkan social distancing dengan mengurangi aktivitas di luar ruangan.

Intinya, kalau lockdown ini menjadi momok, coba deh kita terapkan, orang cuma berdiri saja di rumahnya tidak keluar-keluar.

Menurutnya, jika dilakukan dengan maksimal, social distancing dapat menjadi cara terbaik dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia, selama pemerintah dan masyarakat masih alergi dengan kata lockdown.

Baca juga: Social Distancing Berlaku Juga Saat Pemakaman

"Oke lah kita alergi menggunakan lockdown. Tapi yang penting mobilitas manusia itu dibatasi. Agar orang yang ada di tempat wabah ini tidak menularkan ke luar. Intinya, kalau lockdown ini menjadi momok, coba deh kita terapkan orang cuma berdiri saja di rumahnya, tidak keluar-keluar. Pintu masuk Jakarta (juga) dikontrol," kata Ari melalui konferensi pers di channel YouTube Medicine UI, Jumat, 27 Maret 2020.

Menurutnya, jika terjadi wabah di suatu wilayah, maka seharusnya tidak mudah bagi siapapun untuk keluar ataupun masuk ke wilayah tersebut. Pasalnya, siapapun yang berada dalam wilayah wabah Covid-19, berpotensi menularkan virus kepada orang lain terlepas dari status medisnya.

Imbaun social distancing menurutnya adalah pilihan yang tepat jika seluruh kalangan masyarakat mau bersinergi untuk mewujudkannya.

"Sistem kita ini mungkin sudah bagus. Tapi jika memang orang diminta di dalam rumah, pastikan kebutuhan pangan itu juga cukup. Oleh karena itu benar, RT (rukun tetangga) RW (rukun warga) musti diaktifkan," katanya.

Baca juga: Social Distancing Tak Halangi Aktivitas Atlet Menuju PON

Ari berharap masyarakat bisa saling mengingatkan bilamana ada warganya yang masih berkeliaran di luar rumah dan bergotong royong untuk memenuhi kebutuhan harian bersama.

"Kalau warganya yang kebetulan cari makannya di jalan, coba dipenuhi melalui RT atau RW dana-dana yang bisa diberikan, kalau perlu dalam bentuk barang, dalam bentuk sembako didistribusikan. Walaupun nampak susah tapi kalau dilakukan dengan gotong royong kita punya penanganan yang baik," ujar Ari. []

Berita terkait
Abai Social Distancing, 675 Warga Diamankan Polisi
675 orang ditangkap polisi karena enggan dibubarkan nongkrong disaat anjuran pemerintah soal penerapan Social Distancing pencegahan Covid-19.
Patroli Social Distancing di Taput Jaring 7 Pria
Tujuh pria terjaring tim gabungan unsur Polri, TNI dan Satpol PP saat melaksanakan patroli penegakan social distancing di Tapanuli Utara.
Atensi Komnas HAM Terhadap Social Distancing
Komisioner Komnas HAM Amiruddin memberikan atensi terhadap penerapan social distancing yang dikemukakan pemerintah demi menangkal corona (Covid-19)
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.