SDN di Sampang Ambruk, Dewan: Kualitas Kurang Baik

Atap gedung SDN 2 Samaran, Kecamatan Tambelangan, Sampang ambruk pada Jumat lalu dan mengganggu aktivitas belajar mengajar.
Komisi IV DPRD Sampang saat melakukan sidak ke SDN Samaran 2, Desa Samaran, Kecamatan Tambelangan, Senin 20 Januari 2020. (Foto: Tagar/Nurus Solehen)

Sampang - Aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN Samaran 2, Desa Samaran, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, terhambat. Pemicunya atap gedung dengan tiga ruang kelas ambruk pada Jumat 17 Januari 2020, sekitar pukul 10.00 WIB.

Tanda-tanda ambruknya gedung, memang sudah dirasakan pihak sekolah jika. Meski gedung yang baru dibangun tahun 2017 itu sudah tidak akan bertahan lama, sebelum direnovasi dengan mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah.

Ini kasus yang sama yakni masalah bangunan pendidikan. Jika banyak gedung sekolah kualitasnya kurang baik, tentu akan menghambat proses KBM siswa.

Pasca peristiwa, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, mulai dari Bupati hingga DPRD, langsung turun tangan melakukan inspeksi mendadak (sidak), dan meminta pernyataan resmi pihak sekolah tentang kondisi gedung yang sebenarnya.

Sekretaris Komisi IV DPRD Sampang Nurul Huda mengatakan, fenomena kasus gedung ambruk di Kota Bahari bukanlah hal baru. Tidak sedikit fasilitas umum mulai dari bidang kesehatan dan pendidikan rusak hingga merugikan masyarakat.

"Ini kasus yang sama yakni masalah bangunan pendidikan. Jika banyak gedung sekolah kualitasnya kurang baik, tentu akan menghambat proses KBM siswa," kata Nurul Huda saat sidak di SDN Samran 2, Sampang, Senin 20 Januari 2020.

Nurul menjelaskan, kasus ambruknya atap SDN 2 Samaran merupakan kasus yang serupa dengan peristiwa yang terjadi di SMPN 2 Ketapang. Bahkan pelakunya bisa dijerat pidana. Seperti pelaksana proyek bangunan SDN Samaran 2, CV. Hikmah Jaya, bisa jadi ancaman.

Politikus Partai Demokrat tersebut menyesal mengetahui gedung sekolah itu baru dibangun tiga tahun, namun kondisinya sudah rusak. Imbasnya yang dirugikan adalah pemerintah daerah dan masyarakat yang masih mengenyam pendidikan.

"Dewan mendorong agar permasalahan ini bisa diresmikan untuk dilaporkan kepada aparat penegak hukum (APH) agar kasus yang serupa soal gedung ambruk bisa jadi perhatian bagi pelaksana proyek," saran Nurul.

Ia menuding proyek bangunan yang hanya bertahan hitungan tahun, tidak lepas dari integritas pelaksana proyek sebagai penanggung jawab proyek. Meski demikian, ia mengingat agar pelaksana proyek di Sampang memperhatikan kualitas garapannya demi menunjang kebutuhan fasilitas masyarakat.

Sementara itu, Kepala SDN Samaran 2 Retno menyatakan, sebelum gedung ambruk, pihaknya bersama jajaran guru dan siswa sering sudah sering waspada dan berantisipasi terhadap kejadian yang tidak diinginkan.

"Sudah lama memang kami perhatikan, tandanya dari genteng yang terlihat bergelombang. Kami laporkan ke Dinas Pendidikan Sampang tentang kondisi bangunan sekolah, namun tidak direspons," ujarnya.

Saat ini, kata Retno, sementara waktu kegiatan KBM disatukan ke ruang Kelas 1, 2 dan 3. Karena atap gedung ambruk di tiga ruang kelas itu adalah Kelas 4, 5 dan 6. []

Berita terkait
Kejahatan Seksual Anak, Polda Jatim Tangkap Gay
Polda Jatim menangkap Ketua Gay Tulungagung setelah melakukan kejahatan seksual kepada 11 anak di Tulungagung.
Situs PN Kepanjen Malang Sudah Dua Kali Diretas
Humas PN Kepanjen Malang mengatakan website milik PN Kepanjen Malang sudah dua kali mengalami peretasan dan masih dilakukan perbaikan
Belanjakan Uang Palsu, Kakek di Malang Diamankan
Kakek berinisial ST diamankan polisi saat membelanjakan uang palsu di Pasar Waringin, Kabupaten Malang
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.