Jakarta - Presiden Keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkicau di Twitter soal bagaimana hukum yang bisa dibeli dengan uang.
Dalam postingannya, SBY menyinggung soal hukum yang bisa dibeli dengan uang. Namun, mantan Ketua Umum Demokrat itu menegaskan bahwa keadilan tetapi tidak bisa dibeli dengan uang.
“Money can buy many things, but not everything (uang bisa membeli banyak hal, tapi tidak segalanya). Mungkin hukum bisa dibeli, tapi tidak untuk keadilan,” kicau SBY, dikutip dari akun Twitter @SBYudhoyono, Senin, 27 September 2021.
Meskipun demikian, SBY masih mempercayai integritas para penegak hukum di Indonesia.
“Sungguhpun saya masih percaya pada integritas para penegak hukum, berjuanglah agar hukum tidak berjarak dengan keadilan,” lanjut SBY.
Unggahan tersebut direspon oleh putra keduanya, Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang lebih akrab disapa Ibas.
Yess, fairness is so much valuable than money can buy everything (Keadilan sangat berharga daripada uang yang bisa membeli segalanya),” ucapnya, dikutip dari akun Twitter @Edhie_Baskoro.
Ibas menambahkan, keadilan dan perdamaian ibarat dua sisi dari satu mata uang yang sama. Oleh karena itu, dia berharap hukum di Indonesia masih tegak lurus dengan harapan masyarakat.
“Lebih lanjut, yang kita yakini adalah perdamaian dan keadilan adalah dua sisi dari mata uang yang sama. Berharap hukum kita di Indonesia masih tegak lurus dengan harapan mulia rakyat,” tulis Ibas.
Warganet ramai-ramai memberikan respons terhadap kicauan SBY, warganet mengaitkan kicauan tersebut dengan gugatan kelompok Kongres Luar Biasa (KLB) pimpinan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
"Kami yakin setelah Ujian ini terlewati Partai Demokrat akan kembali meraih Kejayaan seperti dulu kala, tetaplah semangat, Allah SWT bersama kita & Do,a menjadi senjata kita bersama utk menghalau sgala terpa cobaan, semoga sehat selalu pak SBY, Aminn YRA," tulis @dedisutardi45.
"Pemimpin yg mengayomi, menyatukan, bukan memecah belah. Rindu benar dg pemimpin seperti Bapak SBY," tulis @JubirRakyatID.
"Hukum itu untuk menghukumi orang yang bersalah, keadilan untuk mengadili permasalahan, aku masih ingat waktu bapak @SBYudhoyono menjabat, DEMOKRASI dan HUKUM itu berjalan sangat Normativ,tp sekarang menjadi jauh dan rusak parah. Rakyat masih berharap elit yng msih punya nurani," tulis @dellaaprilia09.
"Kebenaran itu akan menemukan jalannya, perlahan tapi pasti," tulis @panethamrin. []