Jayapura - Seorang pentolan kelompok kriminal bersenjata (KKB) inisial NM tewas ditembak aparat gabungan polisi dan TNI dalam sebuah operasi penangkapan yang berlangsung di pinggiran pantani Nusi, Kampung Nifasi, Distrik Makimi, Kabupaten Nabire, Papua.
Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal mengatakan NM ditembak lantaran tidak mengindahkan peringatan kepolisian. Ia berusaha kabur menyusul dua orang rekannya yang melarikan diri ke perbukitan saat ditangkap, Senin 20 Januari 2020 lalu.
NM meninggal dunia setelah mengalami luka tembak di bagian pinggang sesaat berusaha melarikan diri ke semak-semak.
Dari mobil yang digunakan pelaku, aparat gabungan menemukan sejumlah barang bukti. Antara lain satu pucuk senjata rakitan laras panjang, sebuah telepon genggam, dua butir amunisi kaliber 5,56, KTP serta dua buah buku tabungan milik NM, sebuah buku catatan serta uang tunai Rp 500 ribu.
“NM meninggal dunia setelah mengalami luka tembak di bagian pinggang sesaat berusaha melarikan diri ke semak-semak. Sedangkan dua lainnya berhasil kabur ke arah bukit,” kata Kamal dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tagar di Jayapura, Rabu malam, 22 Januari 2020.
Kamal menuturkan, ihwal penangkapan pentolan KKB Intan Jaya tersebut berlangsung saat aparat gabungan melakukan pengecekan keberadaan NM yang diduga tengah bertransaksi senjata api dengan dua orang yang belum diketahui identitasnya di lokasi tersebut.
Aparat gabungan yang terbagi dalam dua unit mobil itu pun langsung mencegat kenderaan yang ditumpangi ketiga pelaku saat hendak menuju arah Kota Nabire.
Sebelum ditangkap, polisi memberikan tembakan peringatan ke udara sebanyak dua kali, hingga NM mendapat hadiah peluru tajam yang bersarang di pinggangnya.
Sementara, dua orang lainnya hingga kini masih dalam pengejaran aparat gabungan guna membongkar sindikat penjualan senjata api yang melibatkan KKB Papua.
NM memiliki peran yang strategis sebagai pengendali kegiatan KKB di wilayah Kabupaten Intan Jaya.
“Sejumlah barang bukti telah kami amankan di Mapolres Nabire untuk penyelidikan lebih lanjut. Sedangkan jenazah NM telah dievakuasi ke RSUD Nabire,” terang Kamal.
Hasil penyelidikan polisi menyebutkan, NM merupakan anggota KKB dengan jabatan sebagai Komandan Operasi Umum di wilayah Mepago yang masuk dalam Komado Daerah Operasi (Kodap) 29. Kodap adalah istilah KKB dalam pembagian wilayah operasinya di sejumlah daerah Papua.
“NM memiliki peran yang strategis sebagai pengendali kegiatan KKB di wilayah Kabupaten Intan Jaya,” beber Kamal.
Bahkan lanjut mantan Wakapolres Depok itu, NM juga berperan sebagai penyuplai bahan makanan, senjata dan amunisi untuk kebutuhan KKB di Intan Jaya.
Sedangkan keberadaan NM di Nabire disinyalir dalam rangka membeli senjata api dan amunisi yang akan dikirim ke Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya. []