Banda Aceh - Warga Desa Pante, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara digegerkan dengan penemuan sosok mayat di sungai kawasan desa tersebut pada Selasa 18 Juni 2019 sekitar pukul 09.00 WIB.
Mayat tanpa identitas itu belakangan diketahui merupakan salah seorang narapidana yang kabur saat kerusuhan di Rutan Lhoksukon, Aceh Utara pada Minggu 16 Juni 2019 lalu.
Mayat tersebut bernama Sufriadi Aiyub (20) warga Desa Cot Patisah, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara.
Berita sebelumnya: Rusuh di Rutan Lhoksukon Ulah Seorang Narapidana
Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin membenarkan penemuan mayat itu. Kata dia, saat ditemukan warga, mayat dalam posisi mengapung dan lengkap dengan pakaiannya.
"Saat ini mayat tersebut sedang dilakukan identifikasi oleh Unit Identifikasi bersama pihak Lapas di Rumah Sakit Cut Mutia untuk mengetahui identitas dan penyebab kematian," kata Ian Rizkian saat dihubungi Tagar, Selasa 18 Juni 2019.
Ian Rizkian menjelaskan, awalnya mayat ditemukan warga dan kemudian melaporkan ke Polres Aceh Utara. Setelah mendapat informasi, tim identifikasi diturunkan ke lokasi.
"Hasil identifikasi dari keterangan pihak Lapas, para napi dan salah satu keluarga napi menerangkan bahwa mayat tersebut merupakan Sufriadi Aiyub. Ia divonis hukuman dua tahun enam bulan. Sisa hukuman yang harus dijalani satu tahun empat bulan dan 19 hari lagi," jelas Ian Rizkian.
Berita sebelumnya: 73 Narapidana Kabur Saat Rusuh di Rutan Lhoksukon
Ia menjelaskan, dengan ditemukannya Sufriadi, maka napi yang telah ditemukan menjadi 28 orang.
"Napi yang sudah ditangkap kembali 27 orang, ditambah satu yang meninggal dunia," jelas Ian Rizkian.
Seperti diberitakan sebelumnya, Rutan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara rusuh pada Minggu 16 Juni 2019 sekira pukul 15.45 WIB. Kerusuhan itu menyebabkan 73 napi kabur dan sejumlah fasilitas rutan hancur. []
