Bulukumba - Hampir setahun kasus dugaan korupsi dana Desa Kindang, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selasan, sebasar Rp 900 juta tahun anggaran 2017-2018, masih jalan ditempat, alias mandek. Padahal kasus ini dimulai Desember 2019 lalu.
Kalau kasus dugaan korupsi Desa Kindang masih menunggu tim auditor BPKP.
Kepala Unit (Kanit) Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Bulukumba, Ipda Muh Ali mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil tim auditor Badan Pemeriksaan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sulawesi.
"Kalau kasus dugaan korupsi Desa Kindang masih menunggu tim auditor BPKP," kata Ipda Muh Ali kepada Tagar, Kamis 5 November 2020.
Penyelidikan kasus dugaan korupsi dana Desa Kindang itu bertepatan dengan penyelidikan kasus korupsi Desa Bonto Baji. Untuk kasus Desa Bonto Baji, polisi telah menetapkan dua orang tersangka, yakni mantan kepala desa dan bendahara desa.
Menurut Ali, tim auditor BPKP memilik alasan tersendiri. Sebab, bukan hanya mengaudit hasil korupsi di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan melainkan beberapa daerah lainnya.
Ia berharap penanganan kasus korupsi dana Desa Kindang dapat segera diselesaikan. Pihaknya pun segera menentukan calon tersangkanya."Karena timnya yang ditugaskan masih melakukan audit di daerah lain. Karena banyak sekali permintaan audit ke BPKP," terang Ali.
Ia berharap penanganan kasus korupsi dana Desa Kindang dapat segera diselesaikan. Pihaknya pun segera menentukan calon tersangkanya.
"Hasil koordinasi terkahir dari timnya, jika mereka mengupayakan secepatnya kalau penugasan daerah lain telah selesai. Mereka langsung ke Bulukumba," beber Ali.
Selama kasus tersebut bergulir, polisi telah memeriksa sejumlah saksi, dia menyebutkan diantaranya pengelola, sekretaris desa serta bendahara maupun pihak terkait lainnya.
"Jumlah saksi yang diperiksa sekitar 30 orang terkait kasus tersebut," ujarnya. []
