Satpol PP Ternyata Ikut Pukuli Wartawan

DPRD Mimika mengagendakan Rapat Dengar Pendapat dengan Kapolres Mimika dan Kasatpol PP Pemkab Mimika yang salah satu anggotanya diduga turut serta menganiaya Saldi
Demo Wartawan di DPRD Mimika. Para wartawan yang hadir langsung diterima oleh belasan anggota DPRD Mimika dan langsung digelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dipimpin oleh Ketua Komisi A DPRD Mimika, Saleh Alhamid. (Foto: Tri)

Jayapura, (Tagar 13/11/2017) - Sekitar lima puluhan wartawan media cetak dan elektronik di Timika, Ibu Kota Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, berunjuk rasa di Kantor DPRD Kabupaten Mimika.

Unjuk rasa itu dilakukan untuk menyikapi kasus penganiayaan wartawan okezone.com yang juga sebagai redaktur SKH Salam Papua, Saldi Hermanto, oleh sekelompok oknum anggota Polisi dari Polres Mimika pada Sabtu (11/11).

Pengunjuk rasa yang dikoordinir oleh Ikatan Wartawan Online (IWO) dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Timika itu, membawa sejumlah spanduk dan poster berisi tuntutan sikap kepada aparat penegak hukum untuk segera memproses para pelaku yang menganiaya korban.

Juru bicara wartawan pendemo, Husein Abdilah, dalam orasinya mengatakan, aksi sekelompok oknum anggota polisi tersebut merupakan tindakan premanisme yang tidak menunjukan citra polisi sebagai institusi pengayom dan abdi masyarakat.

"Aksi sekelompok oknum anggota polisi tersebut merupakan tindakan premanisme yang tidak menunjukan citra polisi sebagai institusi pengayom dan abdi masyarakat," tuturnya.

Sementara itu, Ketua PFI Timika, Ali Nur Ichsan, mengatakan, apa yang menimpa seorang wartawan saat ini tidak menutup kemungkinan dapat terjadi kepada wartawan lain jika kepolisian tidak dapat menuntaskan kasus tersebut secara terbuka dan transparan.

Wartawan senior Timika, Tanzil Ashari, sempat menangis ketika berorasi sambil menyebutkan bahwa atribut kepolisian berasal dari masyarakat yang seharusnya digunakan untuk melindungi rakyat bukan sebaliknya digunakan untuk menganiaya rakyat.

Para wartawan yang hadir langsung diterima oleh belasan anggota DPRD Mimika dan langsung digelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dipimpin oleh Ketua Komisi A DPRD Mimika, Saleh Alhamid.

Berdasarkan hasil RDP tersebut, DPRD Mimika berkomitmen untuk bersama-sama mengawasi proses hukum terhadap para pelaku pengeroyokan yang merupakan abdi masyarakat.

"DPRD Mimika berkomitmen untuk bersama-sama mengawasi proses hukum terhadap para pelaku pengeroyokan yang merupakan abdi masyarakat," tutur Saleh.

Mereka mengecam dengan keras perilaku oknum aparat keamanan yang telah melukai hati wartawan di seluruh dunia dengan melakukan aksi pengeroyokan secara membabi buta terhadap wartawan Timika atas nama Saldi Hermanto.

Untuk menindak lanjuti kasus pengeroyokan wartawan tersebut, jajaran DPRD Mimika mengagendakan Rapat Dengar Pendapat dengan Kapolres Mimika dan Kasatpol PP Pemkab Mimika yang salah satu anggotanya diduga turut serta menganiaya Saldi bersama dengan sekelompok oknum anggota Polisi. (tri)

Berita terkait