Satgas Klaim Corona Turun, Epidemiolog: Pemeriksaannya Dikit

Satgas Penanganan Covid-19 sempat mengklaim jumlah kasus aktif penularan virus corona menurun. Menurut Epidemiolog UI lantaran pemeriksaan sedikit.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 1 September 2020 (Foto: Tagar|Kris|Biro Pers Sekretariat Presiden).

Jakarta - Satgas Penanganan Covid-19 sempat mengklaim jumlah kasus aktif penularan virus corona menurun, bahkan sangat baik jika dibandingkan persentase kasus di negara lain. Namun, menurut Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Tri Yunis Miko, hal itu disebabkan pola testing yang rendah.

Ya jelas turun karena pemeriksaannya sedikit.

Miko menduga, adanya penurunan kasus selama periode cuti bersama dan libur panjang dilatari adanya pengurangan pemeriksaan spesimen. Efeknya, penemuan kasus positif corona pun berkurang.

"Spesimen yang diperiksa sedikit, jadi kita tidak bisa lihat apakah trennya menurun atau tidak, kalau lihat ketika (libur panjang) ya jelas turun karena pemeriksaannya sedikit," kata Miko dikutip Tagar dari CNNIndonesia, Kamis, 11 November 2020.

Baca juga:  Satgas Klaim Penanganan Covid-19 di RI Lebih Baik dari Negara Lain

Lebih jauh ia menjelaskan, untuk mengetahui adanya tren penurunan kasus corona, perlu merujuk pada data-data angka positivity rate harian. Sementara pada periode libur panjang kemarin, data Satgas Covid-19 mencatat positivity rate harian masih di bawah 15 persen.

Secara terpisah, Epidemiolog Masdalina Pane mengatakan, jumlah pengetesan corona selama periode libur panjang di akhir Oktober 2020 turun lantaran beberapa fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) dan laboratorium tidak melakukan pemeriksaan.

Menurutnya, tidak mungkin melihat tren penurunan kasus selama seminggu terakhir, lantaran pemeriksaan spesimen di akhir pekan tidak maksimal.

Baca juga: Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Sadar Diri Test Corona

"Enggak ada tren penurunan kasus, kalau dilihat grafik bahkan di WHO tiap weekend pasti turun sedikit dan naik lagi di Selasa. Artinya, tidak bisa dilihat penurunan," kata Masdalina.

"Memang lab tidak libur tapi fasyankes yang melakukan pemeriksaan lab sebagian besar libur, misal puskesmas atau rumah sakit," ucapnya menambahkan. 

Sebelumnya, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengklaim penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia lebih baik dari rata-rata dunia, karena angka penularan mengalami penurunan. 

"Jumlah kasus aktif sebanyak 60.569 atau 14,9%. Kondisi di Indonesia ini sangat baik jika dibandingkan persentase rata-rata dunia di angka 24,23%. Perbedaan angka persentase dengan dunia semakin lebar, di mana jumlah kasus aktif di Indonesia makin menurun," kata Wiku dalam keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 29 Oktober 2020. []

Berita terkait
Satgas Bocorkan Data Terbaru, Zona Merah Turun, Oranye Naik
Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito membocorkan data terbaru zona corona di Indonesia merah turun oranye naik.
Satgas PEN: Swasta Berkontribusi Besar Terhadap Pemulihan Ekonomi
Budi Gunadi Sadikin menyatakan sektor swasta cukup berpengaruh dalam memulihkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Satgas Covid-19 Sebut Bahan Baku Obat Corona Masuk April 2020
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyatakan bahan bauku obat corona sudah masuk Indonesia sejak April 2020.