Jakarta - Juru Bicara Satgas Covid-19 (C-19), Wiku Adisasmito menyatakan perkembangan kasus aktif Covid-19 saat ini cenderung mengalami penurunan. Wiku menyebut semakin hari kasus aktif terus menurun terhitung mulai periode 13 Juli - 12 Agustus 2020.
Ia menuturkan update perkembangan kasus harian per 13 agustus 2020, terdapat kasus aktif sebanyak 39.290 atau 29,5 persen. Selain itu, ia menjelaskan penambahan kasus positif baru sebanyak 2.098 kasus, pasien sembuh 87.558 kasus atau 65,9 persen, dan meninggal bertambah 5.968 atau 4,49 persen.
Kasus aktif di Indonesia 29,85 persen, yang sudah berada dibawah rata-rata dunia, yaitu 30,51 persen
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pada kasus aktif sejak 13 Juli lalu persentase kasus berada di angka 47,59 persen. Lalu, lanjut dia, pada 20 Juli, persentase kasus aktif menurun menjadi 41,94 persen, pada 27 Juli menurun lagi jadi 37,18 persen, kemudian pada 3 Agustus turun lagi menjadi 33,2 persen.
"Dan pada tanggal 12 Agustus 2020, yaitu kemarin (Rabu), kasus aktif di Indonesia 29,85 persen, yang sudah berada dibawah rata-rata dunia, yaitu 30,51 persen," kata Wiku dalam konferensi pers di Kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 13 Agustus 2020.
Kemudian, ia menjelaskan per tanggal 9 Agustus porsi kasus berdasarkan kabupaten/kota, dalam persentasenya ada 29,18 persen daerah yang memiliki kasus aktif antara 11 - 50 kasus.
"Ada 28,79 persen daerah yang memiliki kasus aktif antara 1 - 10 kasus aktif, ada 15,37 persen tidak memiliki kasus aktif. Jika kita rangkum hal ini menunjukkan bahwa terutama yang tidak ada kasus aktif, ada 79 kabupaten/kota, ini adalah kabar baik," ucap Wiku.
Namun begitu, ia meminta agar masyarakat tetap harus waspada. Karena menurutnya masih ada daerah yang memiliki kasus aktif dalam jumlah yang cukup banyak.
"Dalam persentasenya, ada 11,28 persen daerah dengan kasus aktif berkisar antara 100 - 1000 kasus aktif, ada 6,81 persen daerah dengan kasus aktif antara 51 - 100 kasus aktif, 6,81 persen daerah yang tidak terdampak," ujar dia.
Ia menekankan terdapat 9 kabupaten/kota dengan kasus aktif diatas 1000 kasus. Diantaranya di Jakarta Barat ada 1.268 kasus, Kota Surabaya ada 1.283 kasus, Jakarta Timur ada 1.305 kasus, Jakarta Selatan ada 1.309 kasus, Kota Medan ada 1.377 kasus.
Selain itu, lanjut dia, Kota Makassar ada 1.511 kasus, Kota Semarang ada 1.681 kasus, Kota Jakarta Utara ada 1.775 kasus dan Jakarta Pusat ada 2.213 kasus.
- Baca juga: Jokowi Kenakan Pakaian Adat Suku Sabu di Sidang MPR
- Baca juga: Puan Maharani Singgung Soal C-19 di Sidang Tahunan MPR
"Daerah-daerah ini adalah perkotaan dengan jumlah penduduk yang relatif padat. Dan perlu menjadi perhatian kita semuanya bahwa kita tidak boleh lengah, dan menyusul kabupaten/kota lainnya yang berhasil menurunkan jumlah kasus aktifnya atau tidak ada sama sekali," Wiku Adisasmito.[]