Soal Bintang Jasa, Jokowi Sosok Presiden Demokratis

Pangi berpandangan, dibalik penghargaan itu Jokowi ingin memperlihatkan bahwa dia sosok presiden yang demokratis, kendati sering mendapat kritikan.
Presiden Jokowi dalam Kongres Partai Gerindra, Sabtu, 8 Agustus 2020 (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)

Jakarta - Direktur Eksekutif Voxpol Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai langkah Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan bintang tanda kehormatan kepada politikus Fahri Hamzah dan Fadli Zon tersirat pesan sederhana atas niatan itu.

Pangi berpandangan, dibalik penghargaan itu Jokowi ingin memperlihatkan bahwa dia sosok presiden yang demokratis, kendati sering dikritisi politisi Duo F tersebut.

Kita lihat saja nanti apakah bakal melempem, hilang daya kritis mereka setelah diberikan penghargaan? Kita tunggu saja kausalitas sebab akibat

"Pak Jokowi ingin menunjukkan bahwa beliau adalah sosok presiden yang sangat demokratis, sekelas Fahri dan Fadli Zon yang kritis dan getol menyerang pemerintah, dikasih penghargaan dan diapresiasi Jokowi," katanya dihubungi Tagar, Rabu, 12 Agustus 2020.

Menurut analis politik ini, seketika pihak-pihak yang menuduh Jokowi otoriter terpukul melihat hal tersebut. Pasalnya, presiden memberi ruang bagi para pengkritiknya.

"Arti pesannya sederhana bahwa Jokowi tidaklah seotoriter seperti yang dituduhkan selama ini. Buktinya Jokowi memberikan ruang atau space freedom of speech dan Freedom expression kepada masyarakat sipil yang kritis," ujarnya.

Kendati demikian, dia berpendapat bahwa saat ini masyarakat berpsekulasi kalau Jokowi sedang mempersiapkan perangkap untuk membungkam pengkritik pemerintah.

"Semacam jebakan Batman, cara halus membungkam tokoh-tokoh kritis seperti mereka," ujarnya.

Pun begitu, Pangi masih memantau daya kritis Fadli Zon dan Fahri Hamzah usai mendapat Bintang Mahaputra Nararya, yang akan disampaikan dalam rangka peringatan HUT ke-75 RI mendatang.

"Kita lihat saja nanti apakah bakal melempem, hilang daya kritis mereka setelah diberikan penghargaan? Kita tunggu saja kausalitas sebab akibat, sebab diberikan penghargaan, akibatnya daya kritis mereka hilang," ucap dia.

Dia menambahkan, dalam dunia politik, setiap aktivitas agenda politiknya. Lantas dia mempertanyakan apa sebenarnya niatan Jokowi atas pemberian penghargaan tersebut.

"Pasti ada makna,alasan, dan ada maunya. No free lunch, tak ada agenda politisi yang nothing to lose, aktifitas apapun yang dilakukan politisi pasti ada maunya. Jangan sampai kita berfikir bahwa yang dilakukan Jokowi ini benar-benar nothing to lose, memberikan penghargaan tersebut, pasti ada agenda/misi yang tersembunyi di balik ini semua, terlepas dengan cara halus atau kasar sekalian," kata Pangi Syarwi.[]

Berita terkait
Politik Dinasti Jadi Isu untuk Menzalimi Jokowi
Ketika ada rencana Gibran dan Bobby ikut dalam Pilkada muncullah wacana politik dinastik yang akhirnya berujung sebagai isu untuk menzalimi Jokowi
Seknas ke Fadli dan Fahri: Jangan Berhenti Kritis
Dedy Mawardi, mengapresiasi langkah Presiden Jokowi yang akan memberikan bintang jasa kepada politisi duo F, Fadli Zon dan Fahri Hamzah.
Selain Fahri dan Fadli Zon, 3 Nama Lain Juga Dapat Penghargaan
Fahri Hamzah dan Fadli Zon akan dianugerahi Presiden Joko Widodo (Jokowi) bintang tanda jasa. Selain itu ada tiga nama lainnya.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.