Solok - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyumbangkan seekor sapi untuk dikurbankan pada perayaan Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah di Sumatera Barat (Sumbar). Sapi tersebut berasal dari Kota Solok dengan berat 1,1 ton.
Dari seleksi yang dilakukan oleh tim teknis kita, pilihan jatuh pada sapi milik peternak kota Solok.
Sapi jenis Limosin itu merupakan milik peternak bernama Heridikson Dt Siri Bandaro. Dia melepas sapinya ke Sekretariat Negara seharga Rp 72 juta (belum termasuk pajak).
Heridikson mengatakan, sapi tersebut diberi nama Adang yang dibelinya dari Pasar Muara Panas, Kabupaten Solok. Saat dibeli, usia sapi diperkirakan sekitar 2 tahun lebih dengan berat awal ditaksir hanya sekitar 600 kilogram.
"Saat itu kondisinya memang sangat kurus, kemudian dipelihara sekitar 20 bulan," katanya kepada wartawan, Rabu, 29 Juli 2020.
Menurutnya, sapi Adang tidak diperlakukan khusus. Dia memelihara semua sapinya sama. Baik dari segi pakan, dan perlakuan lain.
"Pakannya memanfaatkan hijauan jerami padi. Ditambah ampas tahu dan vitamin," katanya.
Uniknya, semua sapi peliharaan Heridikson diberi nama. Menurutnya, pemberian nama untuk lebih mendekatkan diri kepada ternak. Sehingga merawatnya pun dengan kasih sayang.
Sekretaris Dinas Peternakan Sumbar, M Kamil mengatakan, pemilihan sapi kurban Presiden ini telah melalui seleksi ketat. Survei dilakukan di tiga daerah, yakni Kota Solok, Tanah Datar dan Padang Panjang.
"Dari seleksi yang dilakukan oleh tim teknis kita, pilihan jatuh pada sapi milik peternak kota Solok," katanya.
Syarat utama hewan kurban yang diminta Presiden adalah sehat. Kemudian, performance-nya bagus dan beratnya maksimal. "Selain itu, kriterianya harus sapi terbaik di provinsi Sumbar, dan yang terpenting harus merupakan sapi miliki peternak, bukan dari perusahaan," katanya.
Rencananya, sapi kurban Presiden ini akan diserahkan langsung oleh Gubernur Sumbar kepada pengurus Masjid Raya Sumbar dan dipotong pada Sabtu, 1 Agustus 2020. []