Payakumbuh - Seekor sapi kurban milik warga di Kelurahan Balaijariang Aia Tabik, Kecamatan Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat mengamuk dan kabur sebelum disembelih, Minggu 11 Agustus 2019 lalu.
Hingga Selasa 13 Agustus 2019 siang, masyarakat masih melakukan pencarian sapi jantan berbobot 300 kilogram tersebut.
"Sapi kurban kami lepas sebelum disembelih, karena tidak pakai penusuk hidung. Sapi itu melawan sebelum disembelih," ungkap Kartini, 50 tahun, warga Balaijariang Aia Tabik.
Kartini adalah satu dari tujuh orang peserta kurban pemilik sapi itu. Ia menyebut, sebelum kabur, sapi jenis Bali berwarna kuning itu sempat menyerang pekerja dan panitia kurban di Musala Abrar, kelurahan setempat.
Akibatnya, sebanyak lima orang pekerja panitia kurban mengalami luka lecet dan lebam. "Untung saja, tanduk sapi belum panjang, sehingga tidak banyak melukai warga. Tapi sapi itu sempat menendang dan menanduk siapa saja yang ada di dekatnya," tambah Kartini.
Panitia kurban bersama pemuda sempat melakukan pengejaran hingga mengepung sapi ke kawasan persawahan. Namun, sapi liar yang disebut-sebut, sempat melawan dengan mata berwarna merah, tetap saja lari dari kejaran. Bahkan semakin beringas saat terjepit dikepung warga.
Beberapa warga menduga, sapi kurban itu terbiasa lepas dan liar ketika dipelihara pemilik sebelumnya. Sapi dibeli oleh panitia kurban dari peternak di Kabupaten Kampar, Riau, seharga Rp 14 juta. Warga yang menjadi pemilik hewan kurban menyumbang Rp 2 juta per orang untuk membeli sapi.
Sudah ditemukan, ditangkap warga di daerah Padang Mangateh. Sekitar tujuh kilometer dari Balaijariang Aia Tabik
Rencananya, sapi kurban itu akan disembelih dan dagingnya dibagi-bagikan ke masyarakat sekitar terutama warga miskin.
Ketua RT 05 RW 02, Kelurahan Balaijariang Aiatobik, Kecamatan Payakumbuh Timur, Al Idio Veri, ketika dikonfirmasi membenarkan insiden kaburnya sapi kurban di kelurahannya.
"Sampai siang, kami masih mencari sapi kurban yang kabur itu. Larinya kencang, melintas sawah dan areal perbukitan," kata Al Idio, yang juga mengaku sebagai panitia kurban.
Upaya pencarian, dilakukan puluhan warga dan dibantu Tim SAR dan BPBD setempat. Pencarian dilakukan dengan menyisir kawasan persawahan dan hutan pada dua kawasan perbukitan di Aia Tobik.
Apabila sampai Selasa malam sapi tidak ditemukan, maka peserta kurban maupun warga Baliajoriang Aiatobik berencana menyepakati akan mengiklaskan sapi kurban tersebut.
"Warga dan peserta kurban sudah sepakat akan mengiklaskannya. Lagi pula sudah tidak terlihat tanda-tanda ditemukan, karena mungkin sudah lari jauh," tuturnya.
Sapi Kurban Ditemukan
Hingga Selasa sore pukul 15.00 WIB, sapi kurban milik warga di Balaijariang Aia Tabik, diinformasikan sudah ditemukan. Sapi tersebut berhasil ditangkap warga di kawasan Padang Mengatas, Kecamatan Luak, Limapuluh Kota.
"Sudah ditemukan, ditangkap warga di daerah Padang Mangateh. Sekitar tujuh kilometer dari Balaijariang Aia Tabik. Alhamdulillah," ungkap Kartini.
Pihak BPBD setempat melalui An Denitral, menyebut belum mendapat laporan soal adanya sapi kurban yang hilang dan dicari warga.
"Belum ada laporan di BPBD. Saya lihat group (WAG), juga tidak ada sejak kemarin laporannya. Mungkin kejadiannya dan laporannya cuma sampai di kelurahan," tutur An Denitral.[]