Santri Purbalingga Meninggal di Kamar Ponpes Wangon

Seorang santri asal Purbalingga diduga kena serangan jantung dan meninggal di kamar Ponpes Darul Mutaqin, Wangon, Banyumas.
Petugas kepolisian Banyumas memeriksa kamar santri asal Purbalingga yang meninggal di pondok pesantren di Wangon, Banyumas, Senin, 13 Januari 2020. (Foto: Tagar/Abdul Wahid)

Banyumas - Para santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Mutaqin di Grumbul Citomo, Desa Klapagading, Kecamatan Wangon, Banyumas, Jawa Tengah digegerkan dengan temuan rekannya yang meninggal di kamar. Tidak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh santri tersebut. 

Korban diketahui bernama Muhammad Khafidulloh 16, asal Desa Karanggude RT 01 RW 07, Kecamatan Kertanegara, Purbalingga. Korban ditemukan oleh KH Mustolih Yahya 50 tahun, pengasuh pondok pesantren, saat hendak membangunkan untuk salat Subuh, Senin, 13 Januari 2020.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari Polsek Wangon, remaja tersebut ditemukan sudah meninggal di kamar, dengan posisi terlentang layaknya sedang tidur. Kanit Reskrim Iptu Bagyo membenarkan kejadian tersebut.

"Diduga korban mengalami masuk angin duduk atau serangan jantung mendadak. Apalagi korban tidur di lantai tanpa mengenakan baju dan hanya mengenakan sarung. Meski demikian korban tetap diperiksa tim medis," ujarnya.

Sementara itu keterangan yang dihimpun dari saksi sekaligus rekan satu kamar korban, Ilham Ramdani 15, sebelumnya korban sempat mengeluh kurang enak badan. "Sejak Kamis korban mengeluh tidak enak badan, pusing, dan lemas," tutur santri asal Desa Prapagan, Jeruklegi, Cilacap ini. 

Diduga korban meninggal sudah sekitar tiga jam sejak ditemukan karena sakit.

Saksi lain yang juga rekan satu kamar di Kamar Asmaul Husna ,yakni Wastoyo mengatakan, selain mengeluh kurang kurang sehat, badan korban juga mengalami demam dan panas.

Kemudian korban pada Minggu malam, 12 Januari 2020, tidur bersama rekan-rekannya pada pukul 23.00 WIB usai kegiatan mengaji di pondok. Menjelang Subuh, KH Mustolih Yahya membangunkan para santrinya. Namun alangkah terkejutnya ketika didapati Korban tidak bereaksi.

Sebelum dilaporkan ke kepolisian pihak pondok pesantren sempat menghubungi Turiman salah seorang petugas medis yang tinggal tak jauh dari pondok pesantren. Selanjutnya kejadian tersebut segera dilaporkan ke Polsek wangon.

Mendapat laporan tersebut, polisi segera menindaklanjuti bersama tim Inafis Polresta Banyumas. Dari hasil pemeriksaan tim Inafis dan Kepala Puskesmas Wangon 1 dr. Haryo Saloka tidak ditemukan adanya tindak kekerasan atapun penganiayaan.

"Dahi sebelah kanan ada bekas luka benturan yang sudah lama, pada mata kanan dan kiri ada konjungtiva (merah hematum) bisa disebabkan karena sakit pusing, batuk. Diduga korban meninggal sudah sekitar tiga jam sejak ditemukan karena sakit," jelas Haryo.

Sementara itu, pihak keluarga yang dihubungi langsung menjemput ke Puskesmas Wangon. Menurut dr Haryo, pihak keluarga juga tidak meminta untuk di autopsi. "Keluarga mengaku menerima dan ikhlas, jenazah kemudian dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan di Purbalingga," terangnya. []

Baca juga:

Berita terkait
Saat Santri Tidur, Pesantren di Aceh Terbakar
Pondok Pesantren (Dayah) Darussalam di Gampong Blang Poroh, Kecamatan Labuhanhaji Barat, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh hangus terbakar.
Ustaz Pesantren di Sumenep Perkosa Santri Berulang Kali
Aksi bejat GN terbongkar setelah S tidak tahan dengan perbuatan gurunya dan memutuskan untuk melapor ke polisi.
Pondok Pengasuh Ponpes di Bantaeng Terbakar
Kebakaran menghanguskan pondok pengasuh pesantren Al-Ihsan Wahdah Islamiyah kabupaten Jeneponto.