Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, berdialog dengan sejumlah komunitas pariwisata dan ekonomi kreatif melalui acara bertajuk "Netas" (Nemuin Komunitas) di hari terakhir kunjungan kerjanya di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Borobudur akan tetap menjadi ikon, tapi kita harapkan ada beberapa tempat yang menjadi episentrum-episentrum dalam skala kecil dan sedang yang bisa menarik kunjungan wisatawan.
Dalam acara Netas, Sandiaga berdialog dengan 23 perwakilan komunitas parekraf membahas destinasi-destinasi wisata baru yang bisa menarik minat wisatawan sehingga berkembang daerah-daerah penyangga bagi Destinasi Super Prioritas Borobudur.
"Borobudur akan tetap menjadi ikon, tapi kita harapkan ada beberapa tempat yang menjadi episentrum-episentrum dalam skala kecil dan sedang yang bisa menarik kunjungan wisatawan. Salah satunya di Kulonprogo ini yang memiliki banyak sekali potensi pariwisata berbasis alam dan budaya," tutur Sandi Sabtu 3 April 2021.
Menurut Sandi, kehadiran daerah penyangga ini, dinilai sangat penting lantaran pemerintah sebelumnya telah menetapkan bahwa pengembangan DSP Borobudur akan tetap memperhatikan keutuhan dan kelestarian Candi Borobudur sebagai peninggalan bersejarah bangsa Indonesia.
Sedangkan masalah utama yang terjadi pada Candi Borobudur saat ini adalah tekanan besar terhadap strukturnya. Hal ini disebabkan oleh peningkatan wisatawan candi, yang mencapai 8.000 orang per hari pada 2019. Sementara, hasil studi Balai Konservasi Borobudur menunjukkan bahwa idealnya Candi Borobudur hanya mampu menampung maksimal 128 pengunjung setiap harinya.
Sandi menegaskan, hal itu diwujudkan dengan mengimplementasikan konsep pariwisata berkualitas, mulai dari aspek aksesibilitas dan konektivitas, amenitas, atraksi, dan ancillary. Termasuk menggali narasi yang dapat dikembangkan atas satu destinasi sehingga dapat memperkuat daya tarik.
"Di sinilah peran dari komunitas untuk berinovasi dan berkolaborasi dengan pemerintah. Secara totalitas kami akan memastikan bahwa DSP Borobudur siap menyambut pariwisata era baru pasca pandemi. Kita bisa bangun narasi yang kuat. Selain keindahan alam, tapi juga keramahan masyarakat dan kearifan lokal tentunya," ungkap Sandiaga. []