Salip Trump di Georgia, Joe Biden di Ambang Kemenangan

Joe Biden hampir pasti menjadi Presiden Amerika ke-46 setelah dalam penghitungan suara terbaru menyalip Donald Trump di negara bagian Georgia.
Capres Demokrat Joe Biden berbicara dalam acara kampanye di kota Atlanta, Georgia, Selasa. 27 Oktober 2020 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Jakarta - Joe Biden dari Partai Demokrat hampir pasti menjadi Presiden Amerika ke-46 setelah dalam penghitungan suara terbaru menyalip Donald Trump di negara bagian Georgia. Padahal sejak awal penghitungan, Trump selalu unggul di negara bagian ini.

Data terbaru yang dilansir dari Associated Press (AP), Jumat, pukul 17.40 WIB, penghitungan suara di tiga negara bagian yakni Georgia, North Carolina, dan Pennsylvania, yang sejak awal lebih condong ke Trump, trennya kini mulai beralih ke Biden. Bahkan di Georgia, hasil sementara Georgia sudah biru, warna Partai Demokrat. 

Di Georgia, Biden unggul tipis dengan memperolah 2.449.371 suara dan Trump meraup 2.448.454, selisih hanya 917 suara dengan 99 persen suara telah dihitung. Georgia menyediakan 16 suara elektoral, lebih dari cukup untuk menjadikan Biden menang.

Di North Carolina, walau Trump masih unggul, namun tren suara Biden cenderung naik dan semakin mendekati suara Trump. Di negara bagian ini Trump meraup suara 2.732.084 atau 50,1 persen. Biden memperoleh 2.655.383 suara atau 48,7 persen dengan 94 persen suara telah dihitung. North Carolina menyediakan 15 suara elektoral

Pertarungan lebih sengit juga terjadi negara bagian Pennsylvania. Jika sebelumnya Biden tertinggal cukup jauh, kini perolehan suara keduanya sangat tipis. Trump sementara ini memperoleh 3.285.965 suara atau 49,6 persen sedangkan Biden meraup 3.267.923 suara atau 49,3 persen dengan 97 persen suara telah selesai dihitung. Pennsylvania menyediakan 20 suara elektoral.

Di Nevada, Biden juga masih unggul dengan 604.251 suara atau 49,4 persen sementara Trump memperoleh 592.813 suara atau 48,5 persen. Nevada menyediakan 6 suara elektoral. 

Pilpers ASJoe Biden berdiri di dekat mural saat singgah pada Hari Pemilihan di sebuah pusat remaja di Wilmington, Delaware. (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)

Banyak pengamat memperkirakan, suara Biden masih akan terus naik di tiga negara bagian krusial tersebut karena penghitungan suara lewat pos cenderung berpihak ke Biden. 

Seperti diketahui, berbeda dengan Pemilu AS sebelumnya, karena pandemi corona maka Pemilu AS saat ini  dibagi dalam beberapa tahap, antara lain lewat pos, email, dan langsung datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Akibatnya, penghitungan suara menjadi molor karena petugas penghitungan suara masih menunggu suara dari kiriman pos. 

Donald Trump sejauh ini disebut lebih unggul dari pemilih yang datang langsung ke TPS sementara Biden cenderung mendapat suara dari pemilih yang menggunakan haknya lewat pos. Data yang ada, 90 juta pemilih AS menggunakan hak pilihnya lewat pos. Itu sebabnya, penghitungan yang ada saat ini hanyalah menghitung suara yang dikirim lewat pos yang lebih menguntungkan Biden. 

Sejauh ini Biden sudah memperoleh 264 suara elektoral dan hanya butuh 6 suara elektoral lagi untuk menjadi 270 suara elektoral untuk menjadi Presiden AS. Trump saat ini masih memperoleh 214 suara elektoral. 

Biden sebenarnya cukup hanya menang di Nevada yang menyediakan 6 suara elektoral. Namun banyak pengamat memperkirakan Biden juga akan unggul di Georgia dan Pennsylvania. []

Berita terkait
Efek Negatif Bagi Ekonomi RI Jika Biden Jadi Presiden AS
Selain memberikan dampak positif, Joe Biden jika terpilih menjadi presiden AS juga memberikan dampak negatif bagi ekonomi Indonesia.
Ekspor RI Diprediksi Pulih Jika Biden Jadi Presiden AS
Joe Biden dinilai bisa memberikan dampak positif bagi peluang investasi Indonesia jika terpilih menjadi presiden Amerika Serikat.
Profil Joe Biden, Siap Melenggang ke Gedung Putih
Joe Biden diprediksi kuat bakal mengalahkan Trump setelah mengungguli perolehan suara dari lawan terberatnya itu.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.