Jakarta - Indeks saham Wall Street naik pada pembukaan perdagangan, Senin, 14 Desember 2020, sementara dosis pertama vaksin virus corona diberikan di Amerika Serikat (AS). Para pialang berharap kenaikan itu akan menutup kerugian yang terjadi baru-baru ini.
Setelah minggu yang tidak stabil di mana tidak satupun indeks saham utama mencapai yang tertinggi, saham rata-rata industri Dow Jones melonjak 0,8% menjadi 30.280, sekitar 30 menit perdagangan.
Saham S&P 500 naik 0,9% jadi 3.695. Sedangkan Indeks Komposit Nasdaq, yang sarat saham-saham teknologi, naik 1,1% jadi 12.516.
Meskipun kasus Covid-19 di Amerika melonjak, saham-saham terdorong ke arah rekor baru, dipicu harapan akan vaksin yang bisa membuka kembali perekonomian sepenuhnya.
Amerika Serikat, 11 Desember 2020, menjadi negara keenam yang menyetujui vaksin dari Pfizer dan mitranya dari Jerman, BioNTech. Persetujuan vaksin itu menutup minggu dengan jumlah kematian mencapai 3.000 dalam satu hari.
Saham Pfizer nyaris tidak berubah, sementara saham AstraZeneca turun 6,8% setelah mengumumkan kesepakatan 38 miliar dolar AS untuk membeli Alexion. Saham Alexion melonjak 31 persen.
Sementara itu, sekelompok anggota parlemen bipartisan di Washington secara resmi akan merilis paket bantuan hasil kompromi bernilai 908 miliar dolar AS. Paket itu mencakup bantuan baru bagi pengangguran, bantuan untuk pemerintah negara bagian dan lokal, dan perlindungan terbatas terhadap kewajiban bisnis.
Tetapi dalam beberapa hari terakhir tidak banyak tanda yang menunjukkan bahwa usul terbaru itu akan bisa memenangkan dukungan Senat yang dikuasai fraksi Republik atau DPR yang dikendalikan fraksi Demokrat.
"Pasar tampaknya berbesar hati oleh pernyataan kompak anggota kongres bahwa mereka tidak akan pulang ke negara bagian masing-masing untuk libur akhir tahun sampai ada kesepakatan mengenai paket bantuan," kata analis situs Briefing.com, Patrick J. O 'Hare (my/ka)/voaindonesia.com. []