Sah! Ujian Nasional SD, SMP dan SMA Ditiadakan

Ujian nasional (UN) bagi siswa tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat resmi ditiadakan di tengah merebaknya virus corona.
Sejumlah siswa menyimak pengarahan terkait ditundanya pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMK Pariwisata Dalung, Badung, Bali, Senin, 16 Maret 2020. Pemerintah Provinsi Bali memutuskan untuk menunda pelaksanaan UNBK jenjang SMK di seluruh wilayah Bali sampai dengan batas waktu yang belum ditetapkan sebagai salah satu langkah pencegahan penyebaran COVID-19 atau virus Corona di lingkungan satuan pendidikan. (Foto: Antara/Fikri Yusuf)

Jakarta - Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mengungkapkan ujian nasional (UN) bagi siswa tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat resmi ditiadakan di tengah merebaknya virus corona atau Covid-19 di Indonesia. Salah satu opsi memakai nilai raport menjadi pertimbangan untuk menentukan kelulusan siswa.

Pernyataan anggota DPR dari komisi yang membidangi pendidikan, olahraga dan sejarah tersebut disimpulkan setelah rapat konsultasi antara Komisi X DPR dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) digelar melalui video conference pada Senin malam, 23 Maret 2020.

"DARING MEETING: barusan selesai Rapat Daring dengan Mendikbud dan Jajaran; salah satu yang kita sepakati; Ujian Nasional (UN) SD, SMP dan SMA Ditiadakan," tulis Huda lewat akun Twitternya, @SyaifulHooda.

Disiapkan berbagai opsi untuk menentukan metode kelulusan siswa.

Ilustrasi Pelajar SMPIlustrasi pelajas sekolah menengah pertama (SMP). (Foto: Istimewa)

Sejatinya UN bagi siswa SMA akan digelar pada 30 Maret-2 April 2020. Sementara UN tingkat SMP dan MTS sedang dijadwalkan paling lambat pada akhir April 2020. Namun, karena pasien positif corona yang terus merangkak naik di Tanah Air maka sejumlah opsi diperbincangkan. Huda pun menginformasikannya ke awak media.

"Dari rapat konsultasi via daring (online) antara anggota Komisi X dan Mendikbud Nadiem Makarim maka disiapkan berbagai opsi untuk menentukan metode kelulusan siswa salah satunya dengan nilai kumulatif dalam raport," kata Huda lewat keterangan tertulis yang diterima Tagar, Selasa, 23 Maret 2020.

Menurut Huda, wabah virus corona di Indonesia diprediksi akan terus menyebar hingga April 2020. "Jadi tidak mungkin kita memaksakan siswa untuk berkumpul melaksanakan UN di bawah ancaman wabah Covid-19 sehingga kami sepakat UN ditiadakan," ucap dia.

Huda menyebutkan saat ini Kemendikbud terus mengkaji pilihan pengganti UN dengan standar seperti pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Namun, opsi tersebut hanya akan diterapkan jika pihak sekolah dapat dan mampu menggelar USBN yang notabenenya secara daring atau online.

"Kami sepakat bahwa opsi USBN ini hanya bisa dilakukan jika dilakukan secara daring, karena pada prinsipnya kami tidak ingin ada pengumpulan siswa secara fisik di gedung-gedung sekolah," katanya.

"Ini juga momentum untuk menyerahkan pelaksanaan ujian peserta didik tingkah menengah kepada sekolah sebagai satuan pendidikan. Nantinya soal ujian dibuat oleh guru mata pelajaran dengan memperhatikan muatan kurikulum dan standar kompentensi lulusan di sekolah," tutur dia. 

Seperti diketahui, pasien positif virus corona di Indonesia menjadi 579 orang hingga Senin sore, 23 Maret 2020. Data itu termasuk 49 pasien meninggal. Sementara 30 pasien dinyatakan sembuh.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto mengatakan pasien positif corona meningkat sebanyak 65 orang dari 24 jam terakhir atau Minggu, 23 Maret 2020.

"Jumlah kasus bertambah 65 dari data kemarin. Sehingga total kasus hari ini menjadi 579 orang," kata Yuri saat konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Senin sore, 23 Maret 2020. []

Berita terkait
Nadiem Makarim Hapus Ujian Nasional Pada 2021
Mendikbud Nadiem Makarim mengumumkan program pengganti Ujian Nasional (UN) akan diberlakukan mulai 2021.
Social Distancing Corona Tinggi, Izin Massa Anjlok
Mabes Polri mengklaim penerapan social distancing untuk menekan penyebaran virus corona tinggi seiring anjloknya permohonan izin kegiatan massa.
Maklumat Kapolri Cegah Corona Berisi Ancaman Penjara
Ancaman mengintai pelanggar maklumat Kapolri Jenderal Idham Azis soal pencegahan virus corona atau Covis-19.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.