Untuk Indonesia

Saatnya KPK Bergerak Periksa Proyek Digitalisasi Pertamina

Direktur Ekesekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean meminta KPK memeriksa penyimpangan Proyek Digitalisasi Pertamina.
Ferdinand Hutahaean. (Foto: Tagar/net)

Oleh : Ferdinand Hutahaean

Kendati Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau BTP alias Ahok sudah membeberkan adanya penyimpangan atas Proyek Digitalisasi Pertamina, hingga kini masih belum diketahui bagaimana kelanjutannya.

Bahkan, Ahok sempat mengatakan proyek yang masih terpantau gelap gulita dan tidak ada transparansi ini gendeng. Ia terlihat sangat kesal. Amarah Ahok yang besar ini dilontarkan atas sebuah kebobrokan atau aib dalam tubuh Pertamina.

Proyek digitalisasi ini sejak kapan dimulai, wilayah pekerjaannya seperti apa, sistemnya bagaimana, proses tendernya seperti apa, dan apakah tender atau pemilihan langsung, serta penunjukan langsung.

Kita pun tidak mengetahui nilai kontraknya berapa, berapa lama waktu pelaksanaannya, spek teknis material seperti apa, semua gelap gulita dan tidak ada transparansi sama sekali. 

Bahkan ketika di sebuah group WhatsApp (WA) diskusi kami dengan pihak Pertamina, ketika kami menanyakan hal di atas, pihak Pertamina menutupi dengan alasan B to B atau hubungan antara Pertamina dengan kontraktornya. Gelap..!

Tertutupnya informasi tentang pengerjaannya, tentu ini bukan proyek puluhan juta, ratusan juta, proyek ini dipastikan akan menghabiskan anggaran ratusan miliar. 

Tak seharusnya proyek sebesar ini gelap gulita, kecuali memang Pertamina masih menjadi sarang mafia seperti yang selalu dibicarakan publik sejak dulu. 

Padahal, penggunaan APBN, APBD untuk pengerjaan yang puluhan juta saja ada papan nama informasi proyeknya agar publik bisa turut mengawasi. Namun nyatanya, ini proyek besar tapi serba gelap. Ada apa dengan Pertamina? Mengapa masih bermain-main di ruang kegelapan?

Kali ini saya berharap agar kerja sama antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Pertamina bisa menunjukkan hasilnya agar semua tidak hanya sebatas jargon-jargon yang mengelabui publik. 

Jangan sampai Pertamina justru memperalat atau mencatut nama KPK atas nama kerja sama untuk mengelabui publik soal integritas dan korupsi di tubuh perusahaan pelat merah itu. Kasihan KPK kalau begini. 

Image publik melihat Pertamina bersih karena kerja sama dengan KPK, padahal proyek besar seperti ini justru gelap gulita. Saya berharap KPK melakukan fungsinya memeriksa proyek ini sebagai ujian pertama atas kerja sama antar keduanya.

Semoga KPK melakukan fungsinya dan semoga Pertamina ke depan semakin baik. Publik akan menunggu kelanjutan kisah proyek raksasa yang gelap ini.

Jakarta, 06 November 2020

Dir. Ekesekutif Energy Watch Indonesia (EWI)

Berita terkait
Proyek Digitalisasi Pertamina Gelap Gulita dan Tak Transparan
Proyek digitalisasi Pertamina jadi proyek siluman ular sanca atau ular piton, makan sekali kenyang dan tidur lama seperti kata Ahok.
Apa Kabar Kisah Ahok Bongkar Aib Pertamina?
Sejauh mana BTP sekarang melakukan kewajibannya sebagai Komisaris Utama untuk membersihkan Pertamina dari aib-aib ini?
Ferdinand : Saya Curiga Refly Harun Sedang Membuka Memori 98
Dari beberapa syarat yang diungkapkan Refly Harun, ada satu yang menjadi perhatian Ferdinand Hutahaean.