Rumah Sakit di Pulau Seram Terendam Banjir

Hujan deras yang mengguyur wilayah Maluku tanpa henti menyebabkan sejumlah ruang perawatan RSUD tergenang banjir.
Salah satu ruang perawatan di RSUD Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, terendam banjir. (Foto: Istimewa)

Ambon - Hujan deras yang mengguyur wilayah Maluku tanpa henti, Selasa 2 Juli 2019 siang hingga sore, menyebabkan sejumlah ruang perawatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat, (SBB) tergenang banjir.

Petugas rumah sakit, terpaksa memindahkan 20 lebih pasien ke ruangan yang tidak terdampak banjir, di antaranya ruang Makila, Agatis, dan VIP. Selain RSUD, sejumlah gedung perkantoran di Jalan Trans Seram juga ikut terendam banjir.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten SBB Hery Risakotta mengakui, sistem drainase di RSUD Piru tersumbat sehingga membuat air tergenang saat curah hujan tinggi tanpa henti.

"Air yang tergenang itu lalu masuk ke ruangan kelas B dan kebidanan. Dua ruangan itu, ketinggian air mencapai betis kaki, maka itu pihak rumah sakit memindahkan pasien dari tiga ruangan tersebut," ujar Herry, Selasa 2 Juli 2019.

Hery mengaku, kondisi demikian bukan baru pertama, namun setiap hujan mengguyur wilayah Kabupaten SBB, khusus di Kota Piru, RSUD selalu menjadi langganan banjir.

Badan jalan tertutup air sekitar tiga kilometer lebih, jalan ini merupakan jalan utama harus dan diperhatikan pemerintah

Dulunya, hanya ruangan kebidanan dan ruang kelas B saja yang terendam banjir. Namun, saat ini hampir keseluruhan ruangan, dan kondisi terparah di dua ruangan tersebut.

"Setelah air mulai surut pukul 19.00 WIT, petugas rumah sakit sudah membersihkan seluruh ruangan yang terendam banjir," jelasnya.

Selain RSUD, kata Hery, banjir juga meredam badan Jalan Trans Seram di Kota Piru dan gedung perkantoran, di antaranya Inspektorat, Bank Modern dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman.

"Jalan dan gedung perkantoran terendam diakibatkan air Sungai Kuning meluap saat hujan tanpa henti mengguyur wilayah Pulau Seram," katanya.

Seorang pengendara sepeda motor, Failsa memberi saran kepada pemerintah daerah untuk segera membangun drainase tambahan di sepanjang Jalan Trans Seram.

"Badan jalan tertutup air sekitar tiga kilometer lebih, jalan ini merupakan jalan utama harus dan diperhatikan pemerintah," katanya.[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.