Padang - Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Sumbar) menerima laporan pengaduan dugaan kelalaian pelayanan pihak RSUP M Djamil Padang pada Rabu, 6 Mei 2020 sekitar pukul 16.00 WIB.
Kami lakukan penyelidikan terlebih dahulu, yang jelas laporan pengaduan itu telah kami terima.
Hal itu dibenarkan Kabid Hubungan Masyarakat Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto. Pihaknya menerima laporan terkait meninggalnya salah seorang bayi akibat dugaan ditelantarkan petugas medis RSUP M Djamil pada Rabu, 29 April 2020.
Laporan itu dilayangkan orang tua bayi bernama Ridha Afrila Dina Putri, 32 tahun, warga Jawi-jawi II, Kota Pariaman. Ia melapor ke Polda Sumbar didampingi sang suami dan penasehat hukum.
"Benar, kami menerima laporan tersebut," kata Satake Bayu saat dikonfirmasi Tagar melalui telepon seluler, Rabu, 6 Mei 2020.
Menurut Satake, pihaknya akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu terkait laporan tersebut. Termasuk soal pemanggilan pihak rumah sakit sebagai terlapor.
"Kami lakukan penyelidikan terlebih dahulu, yang jelas laporan pengaduan itu telah kami terima," katanya.
Sementara itu, Penjabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP M Djamil, Gustafianof mengatakan pihaknya telah melakukan pelayanan terhadap pasien berdasarkan standar rumah sakit yang berlaku.
Meski demikian, dia enggan menanggapi laporan pengaduan yang dilayangkan orang tua bayi meninggal yang sempat viral beberapa hari lalu.
"Yang jelas kami bekerja dan sudah memberikan pelayanan sesuai prosedur yang berlaku di M Djamil," katanya.
Laporan pengaduan ke Polda Sumbar yang dilayangkan Ridha Afrila ini adalah buntut meninggalnya anaknya yang masih berusia satu bulan. Dia menilai anaknya terlambat ditangani pihak rumah sakit.
Kejadian bermula ketika bayi bernama Isyana Putri Aisyah itu sedang menyusu, namun tiba-tiba tersedak dan sesak nafas. Isyana dilarikan orang tua korban ke Rumah Sakit Umum Aisyah Kota Pariaman pada Rabu, 29 April 2020 pukul 11.00 WIB.
Karena peralatan medis terbatas, bayinya kemudian dirujuk ke RSUP M Djamil Padang. Namun, bukannya mendapat pelayanan, bayi Isyana justru ditolak oleh rumah sakit lantaran ruang anak sudah penuh. []