RSUD Siantar: Jangan Panik Menghadapi Isu Corona

RSUD dr Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar berbenah dan menyiapkan ruang isolasi untuk pasien yang terpapar virus corona.
Pihak RSUD dr Djasamen Saragih Pematangsiantar saat memaparkan ruang isolasi kepada awak media, Selasa 3 Maret 2020. (Foto: Tagar/Jonatan Nainggolan)

Pematangsiantar - Wakil Direktur I Bidang Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Djasamen Saragih, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, dr Harlen Saragih mengatakan sedang berbenah dan menyiapkan ruang isolasi untuk pasien yang terpapar virus corona.

"Kita karena dulu ada ruangan isolasi khusus di sini, itu juga kita pakai. Karena memang ini sudah wabah, namanya wabah perlu siaga. Ruangannya sudah ada, ini lagi kita benahi ulang. Tetapnya kita punya itu," kata Harlen saat ditemui di RSUD dr Djasamen Saragih, Selasa 3 Maret 2020.

Harlen mengimbau warga Kota Pematangsiantar tidak panik terhadap penyebaran virus corona dan tetap senantiasa waspada terhadap penyebarannya. 

"Kalau batuk biasa, flu biasa, sama gejalanya. Makanya saya bilang tadi karena tahu masyarakat rumah sakit ini rujukan, terus panik langsung berbondong-bondong datang ke sini," cetusnya.

Selain akan membenahi ruang isolasi, katanya, pihaknya juga menyiapkan peralatan medis dan tenaga medis. Jika terjangkit virus corona status berat, itu akan dirujuk ke pusat. 

"Kalau sudah mengarah ke-99 persen kita akan rujuk di RS Adam Malik Kota Medan. Kita sebagai transit penanganan saja," jelasnya.

Kepada masyarakat biasa-biasa aja. Daya tahan tubuhnya dipertahankan

"Tenaga medis kita ada. Kalau alat itu sebenarnya sama dengan alat pengobatan biasanya. Virus ini yang baru obatnya belum ada, itu aja yang jadi kekhawatiran masyarakat. Kita bentuk 20 orang tim termasuk dokternya. Jadi kita bentuk tim reaksi cepat," sambungnya.

RSUD SiantarBangunan ruang isolasi RSUD dr Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar yang akan dipersiapkan. (Foto: Tagar/Jonatan Nainggolan)

Sampai saat ini, ucap dia, warga Kota Pematangsiantar belum ada yang terpapar virus yang mematikan itu. "Nggak ada sebenarnya perawatan khusus seperti pasien biasa kita rawat. Cuma dia tidak boleh gabung dengan pasien lain. Dan yang merawat dia harus punya alat pelindung diri (APD)," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar dr Ronal Saragih, mengungkapkan pihaknya telah melakukan rapat dengan pimpinan RSUD dr Djasamen Saragih, dan menyampaikan aturan kepada stakeholder, dan kepada petugas penanganan di puskesmas.

"Saya telah panggil direktur rumah sakit supaya bergerak agar disiapkan semuanya. Di RSUD dr Djasamen kita sudah rapat dengan dokter-dokter spesialis, pimpinan rumah sakitnya. Ada itu di puskesmas sudah jalan itu melakukan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat," katanya via seluler.

Ia mengimbau masyarakat jangan panik. "Kepada masyarakat biasa-biasa aja. Daya tahan tubuhnya dipertahankan, menjaga daya tahan tubuhlah. Kalau batuk, pilek, segera ke puskesmas kalau ngga ke rumah sakit, ke praktik dokter," katanya.

Terlihat di bangunan ruang isolasi yang akan dipersiapkan, peralatan masih belum ada, begitu juga dengan tenaga medis yang belum tampak standby. Ada tujuh ruang pasien di ruang isolasi yang pernah dipakai saat penanganan pasien flu burung dan SARS itu.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi Widodo telah mengumumkan kasus virus corona di Indonesia, korban terjangkit berjumlah dua orang. Pemerintah pun telah mengantisipasi dan menyiapkan rujukan 100 rumah sakit tersebar di Indonesia di antaranya lima rumah sakit di Sumatera Utara, salah satunya RSUD Kota Pematangsiantar. []

Berita terkait
Ini Kata Guru Besar FKM Unhas Terkait Virus Corona
Guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin Prof. Veni Hadju mengatakan, virus corona hanyalah makluk kecil ciptaan Tuhan
Redmi Note 9 Rilis Secara Online Akibat Virus Corona
Peluncuran Redmi Note 9 akan dilakukan secara online. Hal tersebut menyusul merebaknya wabah virus corona di beberapa negara di dunia.
Wapres Iran Virus Corona Diduga Kena Bioterorisme
Pengamat Intelijen Stanislaus Riyanta menilai ada kejanggalan dalam kasus Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar yang diduga kena bioterorisme.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.