Jakarta - Pengamat Intelijen Stanislaus Riyanta menilai ada kejanggalan dalam kasus Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar yang dinyatakan positif terpapar virus corona atau Covid-19. Dia menduga, kasus itu sebagai serangan bioterorisme.
"Itu yang menjadi pertanyaan penting, kenapa pejabat tinggi Iran bisa terkena virus corona, tentu bukan hal yang biasa. Kasus ini patut dicurigai sebagai suatu upaya tertentu sebagai suatu serangan bioterorisme," ujar Stanislaus kepada Tagar, Selasa, 3 Maret 2020.
Hal-hal ini harus diperhatikan, sehingga tidak menganggap wabah corona sebagai peristiwa biasa yang alamiah.
Baca juga: Masoumeh Ebtekar, Wapres Iran yang Positif Corona
Stanislaus mengatakan kasus Ebtekar tidak dapat dianggap sebagai virus alamiah, terutama saat menyerang China secara masif dan sejumlah pejabat penting di Iran.
"Tentu saja bukan hal yang kebetulan jika China dan Iran mempunyai seteru yang sama. Hal-hal ini harus diperhatikan, sehingga tidak menganggap wabah corona sebagai peristiwa biasa yang alamiah," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Iran untuk Urusan Wanita dan Keluarga Masoumeh Ebtekar dinyatakan positif mengidap virus corona baru jenis Covid-19, seperti dilaporkan harian milik pemerintah Iran.
Baca juga: Wapres Iran Masoumeh Ebtekar Kena Virus Corona
Ebtekar adalah anggota kabinet Presiden Hassan Rouhani pertama yang terkena infeksi virus mematikan yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Selain Ebtekar, dua pejabat Iran lainnya, anggota parlemen Mahmoud Sadeghi dan Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi juga telah mengkonfirmasi terinfeksi virus tersebut. []