RPI: Apakah Senior yang Dimaksud AHY Adalah SBY?

Fernando meminta AHY untuk tidak menggunakan senior di TNI sebagai tampeng politik untuk menyudutkan Moeldoko.
Direktur Rumah Politik Indonesia (RPI) Fernando Emas. (Foto: Tagar/Syva)

Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku sempat diperingatkan oleh para seniornya di internal TNI terkait sosok Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

Menurut AHY, para seniornya di TNI menyebut bahwa Moeldoko adalah sosok yang tak akan berhenti sampai keinginannya tercapai. Untuk mencapai keinginan, katanya, Moeldoko bahkan bisa menghalalkan segala cara, hingga membeli hukum.

"Saya pribadi sempat diberi peringatan oleh senior-senior saya di TNI; KSP Moeldoko tidak akan berhenti sampai keinginannya tercapai," kata AHY dalam jumpa pers di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu, 24 November 2021.

Menanggapi hal itu, Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS mengatakan ada beberapa alasanya mengapa sikap AHY dinilai brutal lantaran terus menyudutkan Moeldoko dalam setiap kempatan dan kerap mengaitkan dengan jabatan Kelapa Staf Presiden (KSP).

"Masih saja mengaitkan Moeldoko dengan jabatannya sebagai Kepala KSP. Dalam keterangan persnya AHY menyebut KSP Moeldoko, sehingga dapat ditafsirkan bahwa AHY gagal memahami bahwa politik itu haknya individu Moeldoko tanpa melibatkan institusi," kata Fernando, Kamis, 25 November 2021.

"Bisa diduga bahwa ketika AHY memiliki kekuasaan akan memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan politik pribadinya karena tidak dapat memisahkan antara jabatan politik dengan hak politik individu," sambungnya.


Kelima, jangan-jangan senior di TNI yang dimaksud oleh AHY adalah SBY yang juga merupakan mantan anggota TNI.


Fernando meminta AHY untuk tidak menggunakan senior di TNI sebagai tampeng politik untuk menyudutkan Moeldoko. "Silahkan AHY membuka siapa senior yang dimaksud memberikan informasi mengenai Moeldoko. Sehingga fitnah yang dilontarkan terhadap Moeldoko dengan mengatasnamakan senior di TNI dapat dibuktikan," katanya.

Apapun alasannya, kata Fernando, apa yang disampaikan oleh AHY tidak tepat karena ada kesan menyudutkan peradilan di Indonesia dengan mengatasnamakan senior di TNI. "Saya yakin kalau putusan PTUN berbeda dari yang sekarang, AHY akan memberikan penilaian yang negatif terhadap peradilan," katanya.

"Kelima, jangan-jangan senior di TNI yang dimaksud oleh AHY adalah SBY yang juga merupakan mantan anggota TNI. Apa yang saya sampaikan tentunya bukan tanpa alasan karena SBY pada bulan September yang lalu pernah ngetwit tentang hal yang sama," ujarnya.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Fernando Emas: Ada 3 Motif yang Diperjuangkan Moeldoko
Direktur RPI Fernando Emas mengatakan ada tiga hal penting yang sedang diperjuangkan pihak Meoldoko untuk menggusur kepemimpinan AHY.
AD ART Lampaui UU Parpol, Fernando Emas: Jadikan Pembelajaran
Direktur Rumah Politik Indonesia (RPI), Fernando Emas mengatakan polemik yang terjadi dalam tubuh Demokrat dapat dijadikan pembelajaran.
Fernando Emas : Judicial Review AD/RT Demokrat Sangat Tepat
Hal ini menjadi pembelajaran bagi semua partai politik agar jangan sampai AD dan ART partainya melampaui UU Partai Politik.