Rp 1 Triliun Digelontorkan Pemprov DKI Jakarta Atasi Banjir

Untuk membiayai berbagai proyek penanggulangan banjir di Ibu Kota selama tahun 2020, Pemprov DKI Jakarta menggelontorkan dana sekitar Rp 1 triliun.
Banjir merendam Jakarta akibat tingginya curah hujan September 2020 lalu. (Foto: Tagar/Arya Manggala via Getty Images)

Jakarta - Untuk membiayai berbagai proyek penanggulangan banjir di Ibu Kota selama tahun 2020, Pemprov DKI Jakarta menggelontorkan dana sekitar Rp 1 triliun yang bersumber dari pinjaman pemulihan ekonomi nasional (PEN).

"Persisnya, kalau nggak salah, untuk banjir itu di atas Rp1 triliun," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Kamis, 22 Oktober 2020.

Riza menjelaskan dana sebanyak itu akan dialokasikan untuk berbagai proyek, misalnya program pengerukan sampah di sungai, pembangunan drainase, perbaikan pompa dan pembebasan lahan, dengan harapan dapat diserap maksimal sehingga banjir dapat dikurangi.

"Terkait pompa itu selalu ada perbaikan atau revitalisasi. Selalu ada juga yang baru, karena kalau berbicara pompa di Jakarta sekalipun kita punya pompa dalam jumlah yang banyak, jumlahnya masih kurang, makannya kami setiap tahun dilakukan perbaikan dan menambah pompa," ujarnya.

Pemprov DKI Jakarta mendapat pinjaman dana sebesar Rp12,5 triliun dari pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) yang diberikan secara bertahap sampai 2022.

Namun untuk tahun 2020 ini, kata Wagub, jumlah dana yang diterima sebesar Rp3,2 triliun dengan rincian, sebanyak Rp1 triliun di antaranya untuk penanggulangan banjir, sisanya Rp2,2 triliun untuk infrastruktur transportasi dan kebudayaan.

Dana tersebut, kata Riza, terbagi atas proyek peningkatan infrastruktur pengendalian banjir Rp1.008.275.517.009; peningkatan infrastruktur peningkatan layanan air minum Rp14.911.954.000; peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah Rp91.675.000.000.

Kemudian, peningkatan infrastruktur transportasi Rp768.141.022.694; peningkatan infrastruktur pariwisata dan kebudayaan (TIM) Rp200.000.000.000; peningkatan infrastruktur olahraga (JIS) Rp1.182.000.000.000.

Sebelumnya, disebutkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Perubahan DKI Jakarta Tahun 2020 mengalami defisit akibat pandemi COVID-19. Semula APBD murni 2020 ditetapkan sekitar Rp87,9 triliun, namun saat APBD-P, nilainya diprediksi menurun jadi Rp60 triliun.

"Jadi memang (APBD) mengalami kontraksi cukup besar sekitar 46 persen," kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Mohamad Taufik.

Menurutnya, nilai APBD-P itu sudah termasuk pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pemerintah pusat sebesar Rp3,2 triliun. Sebetulnya, DKI mengajukan dana pinjaman kepada pemerintah pusat mencapai Rp12,5 triliun, namun dana dicairkan secara bertahap di setiap tahun sampai 2022.

"Kami dapat pinjaman PEN, dari situ kami dalami dan tahun ini dapat Rp3,2 triliun. Itu akan dipakai untuk enam kegiatan. Nanti ada infrastruktur kebudayaan dan sejumlah proyek-proyek yang ditetapkan 2020 lalu, namun terkendala karena COVID-19. Nah itu dibiayai memakai PEN," tuturnya dilansir Antara.

Dia mencontohkan, sejumlah proyek yang didanai memakai pinjaman dari pusat adalah pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), pembebasan lahan Kali Ciliwung maupun di proyek underpass dan flyover di Lenteng Agung dan Tanjung Barat yang terhenti saat sudah 90 persen.

Ditargetkan, pengesahan APBD-P akan digelar pada  13 November 2020, melalui rapat paripurna.[]

Berita terkait
Gawat, Pasien Positif Covid-19 Dijemput Paksa di Jakarta
Pasien berinisial M, 53 tahun, yang dijemput keluarganya di RSUD Cengkareng, didiagnosa positif Covid-19.
Puluhan Rumah dan Kios di Mamuju Terendam Banjir
Beberapa rumah dan kios di depan pasar Launa Graha, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) terendam air bah.
Kondisi Banjir Jakarta Malam Ini Merendam Ratusan Rumah
Akibat tingginya curah hujan sejak Sabtu, 10 Oktober 2020 sore, sejumlah kawasan di Jakarta kembali terendam banjir.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.