Romo Magnis Menentang Hasil Ijtima Ulama IV

Franz Magnis Suseno menolak prinsip kenegaraan Indonesia yang tidak berlandaskan Pancasila.
Franz Magnis Suseno (Foto: sesawi.net)

Jakarta - Rohaniawan sekaligus Indonesianis, Franz Magnis Suseno (Romo Magnis) menolak prinsip kenegaraan Indonesia yang tidak berlandaskan Pancasila. 

Menurut Romo Magnis, Pancasila sudah cukup menjadi dasar yang merangkum keanekaragaman di Indonesia. 

Pancasila justru dasar dan kesepakatan bangsa yang memungkinkan semua umat beragama di Indonesia

Romo Magnis menjelaskan Pancasila mengakomodasi seluruh perbedaan seluruh agama dan keyakinan sehingga seluruh pihak dapat menjalankan praktik keagamaannya dan keyakinannya masing-masing.

"Pancasila justru dasar dan kesepakatan bangsa yang memungkinkan semua umat beragama di Indonesia bisa sepenuhnya hidup menurut aspirasi masing-masing," ujar Magnis di Museum Nasional di Jakarta, Rabu, 7 Agustus 2019.

Magnis juga mendukung penerapan syariah oleh masyarakat apabila hal tersebut menjadi keyakinan pribadi. Namun, dia menolak jika konsep syariah tersebut dibuat untuk menggantikan konsep negara Indonesia saat ini. Karena hal tersebut dapat menimbulkan eksklusivitas dari salah satu kelompok terhadap kelompok lain.

"Jadi kalau ada yang ingin hidup dengan prinsip syariah, itu di dalam negara Pancasila bisa dimungkinkan.  Namun, bukan negara yang kita bikin syariah karena di negara kita ada macam-macam orang," ujar Romo Magnis.

Magnis menuturkan Pancasila adalah landasan bersama seluruh komponen bangsa dalam menjalankan prinsip dan syariah agama-nya masing-masing di Indonesia.

Sebelumnya, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama mengumumkan delapan butir kesepakatan yang mereka tetapkan melalui Ijtima Ulama IV. Salah satu usulan yang diumumkan dalam acara yang digelar di Lorin Hotel Kabupaten Bogor, pada Senin, 5 Agustus 2019 lalu adalah ingin mewujudkan NKRI yang syariah dengan prinsip ayat suci di atas ayat konstitusi. 

Baca juga:

Berita terkait
0
Bara JP: Praktik Sejenis ACT Bisa Jadi Fenomena Gunung Es
Praktik sejenis ACT, di luar tampak mulia, di dalam ternyata penuh kebusukan, bisa jadi adalah fenomena gunung es. Mesti diusut tuntas - Bara JP