Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sempet menjadi trending topik di Twitter karena netizen mempertanyakan sikap Ketua Umum Partai Gerindra ini terkait tewasnya enam anak buah Rizieq Shihab dalam insiden baku tembak dengan polisi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek 7 Desember lalu.
Menanggapi hal ini, Pengamat Intelijen Stanislaus Riyanta mengatakan netizin harus bisa membedakan posisi Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) dan sebagai capres pada Pilpres 2014 dan 2019 lalu yang didukung oleh FPI.
Stanislaus menilai sebagai Menhan, sikap diam Prabowo Subianto sudah tepat. Karena tewasnya enam laskar FPI dalam insiden yang terjadi pada Senin dinihari itu bukan tanggung jawab Menteri Pertahanan.
"Ini kan urusan keamanan . Yang bertanggung jawab kan Kapolri, Menko Polhukam bukan Menhan," kata Stanislaus kepada Tagar Tv, Minggu, 13 Desember 2020.
Jadi jangan sampai publik itu menarik-narik Pak Prabowo untuk kepentingan di luar tugas beliau, karena memang sebagai Menhan tidak ada kepentingan untuk berkomentar.
Tidak tepat jika sejumlah kalangan menilai Prabowo Subianto tidak tahu balas jasa. Karena saat ini sebagai seorang menteri, Prabowo harus loyal kepada pemerintah dan atasannya yakni Presiden.
"Sebagai seorang Menhan Pak Prabowo Subianto yang lahir dan besar di lingkungan militer telah menunjukkan sikap loyalnya kepada atasannya, loyal kepada pemerintah," ucap Stanislaus.
"Ketika Pak Prabowo menjabat sebagai menteri dia harus melepaskan kepentingan politiknya dan dia politiknya, politik negara, mengikuti kebijakan pemerintah," ujar Stanislaus.
Menurut dia, sebagai Menhan jika Prabowo Subianto ikut mengomentari peristiwa tewasnya enam laskar FPI ini justru akan memperkeruh suasana karena kementerian yang dipimpinnya itu tidak mengurusi ormas.
"Tapi ketika sebagai pribadi Prabowo turut merasa prihatin dengan kejadian yang menimbulkan korban jiwa ini, itu sah-sah saja. Kita semua juga turut prihatin dengan peristiwa ini," ujarnya.
Baca juga: Rizieq Minta Jokowi - DPR Turun Tangan Tewasnya 6 Laskar FPI
Baca juga: Laskar FPI Tewas Ditembak, Keluarga: Bersyukur Karena Jihad
Karena itu, Stanislaus meminta kepada masyarakat untuk tidak mempersoalkan sikap diam mantan Danjen Kopassus ini terkait tewasnya enam pengawal pribadi tokoh sentral FPI itu.
"Jadi jangan sampai publik itu menarik-narik Pak Prabowo untuk kepentingan di luar tugas beliau, karena memang sebagai Menhan tidak ada kepentingan untuk berkomentar," ucap Stanislaus. []
Simak video lengkap wawancara Tagar Tv dengan Pengamat Intelijen Stanislaus Riyanta