Risma Perbanyak Bilik Sterilisasi Covid-19 Surabaya

Pemkot Surabaya akan menyebarkan bilik sterilisasi Covid-19 hingga tingkat kelurahan di Surabaya sebagai pencegahan pandemi virus corona
Bilik sterilisasi yang dipasang di stasiun di Surabaya. (Foto: Pemkot Surabaya/Tagar)

Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkejaran dengan waktu seiring terus bertambahnya warga yang positif terjangkit Covid-19 atau virus corona. Sejumlah langkah sudah dilakukan Kota Surabaya, seperti menyebar wastafel portabel, disinfektan massal, hingga menyiapkan bilik sterilisasi Covid-19.

Sesuai perintah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya, dan Tata Ruang Robben Rico mengaku memperbanyak pembuatan bilik sterilisasi Covid-19 untuk nantinya disebar ke kelurahan.

Harapan kami, warga nanti bisa lebih aktif untuk mensterilkan diri mereka masing-masing

"Setiap hari rata-rata kami bisa buat 10-20 unit bilik sterilisasi. Harapannya sampai tingkat kelurahan bisa kita sentuh, bisa kita letakkan bilik sterilisasi ini,” ujar Robben, Rabu, 25 Maret 2020.

Ia menilai bilik sterilisasi Covid-19 bisa lebih efektif dibandingkan dengan melakukan disinfektan secara massal.

“Harapan kami, warga nanti bisa lebih aktif untuk mensterilkan diri mereka masing-masing,” kata dia.

Ia memastikan bahwa pemasangan bilik sterilisasi ini sudah dimulai sejak beberapa hari lalu. Hingga saat ini, yang terpasang sudah ada di Balai Kota Surabaya, Bandara Juanda, Taman Bungkul, KBS, Rumah Sakit Soewandhi, Rumah Sakit BDH, Rumah Sakit Siloam, Maskas Polrestabes Surabaya, Kantor Kejaksaan Negeri Surabaya, Kantor Kejaksaan Negeri Tanjung Perak dan berbagai kantor pelayanan public lainnya.

“Sedangkan hari ini kita pasang di terminal, stasiun, mal-mal yang posisinya memang mendatangkan banyak orang. Termasuk di Pasar Turi, Siola, depan Tugu Pahlawan,” tuturnya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berharap warga Kota Surabaya benar-benar memanfaatkan bilik sterilisasi itu. Ia mencontohkan ketika warga baru pulang dari tempat kerja, bisa menyempatkan waktu untuk mampir di bilik sterilisasi itu. 

"Tujuannya, supaya ketika pulang ke rumah dalam kondisi steril. Sehingga keluarga kita tidak ikut tercemar virus atau bakteri yang kita bawa dari luar," kata dia.

Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini memastikan bahwa bilik sterilisasi semacam ini akan terus diproduksi sampai menyebar di hampir seluruh penjuru Kota Pahlawan. Namun, yang paling penting bagi Wali Kota Risma adalah warga harus tetap menjaga jarak aman.

"Sekali lagi nanti kita akan tambah beberapa di berbagai lokasi, tapi yang paling penting bagi saya tolong saya ingatkan sekali lagi jaga jarak aman satu meter. Dimana pun kita berada, termasuk nanti saat kita berada di bilik sterilisasi ini," imbuhnya.

Disinfektan Ponpes Lirboyo KediriPengurus Ponpes Lirboyo Kediri melakukan penyemprotan disinfektan sebagai pencegahan pandemi Covid-19

Ponpes Lirboyo Kediri Percepat Libur Santri

Sementara pengurus Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri mengeluarkan maklumat bagi santrinya setelah pandemi Covid-19 di Jawa Timur. Dalam maklumat tersebut, satu poin berisi akan mempercepat libur santri, sehingga bisa pulang ke rumah masing-masing.

Pengasuh Ponpes Lirboyo KH Abdul Muid mengatakan meniadakan sejumlah kegiatan yang sebelumnya sudah dijadwalkan. Tak hanya itu, pihak ponpes mengambil keputusan untuk mempercepat libur para santri. Namun ada pengecualian bagi para santri berdomisili jauh dan wilayahnya berisiko tinggi harus ada penjemputan dari pihak keluarga.

"Santri libur dipercepat. Semestinya libur pada pertengahan April, kini harus dimajukan di awal April. Bahkan kepulangan para santri ini harus diorganisir tidak boleh pulang sendiri-sendiri," tutur Gus Muid sapaan karib KH Abdul Muid.

Untuk kepulangan santri, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Resort Kediri untuk mengawal pemulangan para santri.

"Kita tadi sudah lapor ke pak Kapolres, agar bisa dibantu kalau masuk ke kota kota mereka ini bisa dikordinasikan dengan aparat setempat," tuturnya.

Gus Muid menegaskan pihaknya mengikuti anjuran dari pemerintah terkait pencegahan pandemi Covid-19.

"Santri enggak usah keluar ke mana-mana. Orang masuk ke pondok juga kita seleksi dan kita lakukan sterilisasi kendaraan," ucapnya. []

Berita terkait
Risma Kerahkan Drone Disinfektan Kampung di Surabaya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menggunakan drone untuk disinfektan sejumlah perkampungan di Surabaya untuk mencegah pandemi virus corona.
Surabaya Zona Merah Covid-19, Risma: Karena PDIP
Wali Kota Surabaya merespons Gubernur Jatim yang menetapkan Surabaya bersama Malang Raya masuk dalam zona merah Covid-19.
Bertambah Enam Positif Corona, Surabaya Zona Merah
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sebelumnya telah menetapkan Surabaya dan Malang Raya sebagai zona merah pandemi virus corona.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.