Banda Aceh, (Tagar 28/2/2019) - Momen wisuda merupakan hari bersejarah dan paling ditunggu oleh orangtua, sanak saudara dan orang-orang terdekat. Sama seperti wisuda yang digelar di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh.
Para wisudawan muncul dengan wajah riang memasuki Auditorium Prof Ali Hasjmy UIN Ar-Raniry menyambut hari bahagia dan bersejarah tersebut pada Rabu (27/2).
Akan tetapi ada yang berbeda dari wisuda pada umumnya. Karena tampak seorang wajah tua, memakai kemeja warna abu-abu lengkap dengan peci hitam ikut dalam barisan wisudawan dan wisudawati.
Ternyata beliau adalah ayah dari salah seorang wisudawati Fakultas Tarbiyah UIN Ar-Raniry bernama Rina Muharrami. Lelaki tua tersebut maju ke depan dan menerima ijazah yang diberikan Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. Warul Walidin AK, M.A.
Ayah mewakili anaknya almarhum Rina Muharrami diwisuda di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh pada Rabu (27/2). (Foto: Instagram/@uin_arraniry_official)
Sang ayah diketahui mewakili anaknya Rina Muharrami yang meninggal dunia jelang prosesi wisuda digelar. Tepatnya mengembuskan napas terakhir karena sakit, satu hari setelah sidang skripsi yang telah dirampungkan almarhum Rina pada (5/2).
Kejadian haru tersebut diunggah akun Instagram @uin_arraniry_official. Terlihat foto unggahan jajaran petinggi kampus UIN Ar-Raniry memeluk ayah almarhum Rina.
Dalam keterangan unggahan akun resmi kampus UIN Ar-Raniry tersebut, momen haru bakal terangkum bagi yang membacanya. Karena isinya, diibaratkan seorang ayah ingin menyampaikan sesuatu kepada anak tersayangnya. Berikut tulisan tersebut.
"Anakku, hari ini ayah datang ke acara wisudamu bersama ayah-ayah temanmu yang lain. Ayah yang lain datang untuk melihat anaknya jadi sarjana, sementara ayah datang untuk menggantikanmu mengambil tanda sarjana dari kampusmu, nak".
"Sebenarnya kaki ayah tak lagi kuat, tapi ayah tegapkan langkah menaiki anak tangga, maju mengambil ijazahmu. Hari ini ayah berdiri di depan teman-temanmu. Ayah sedih nak, karena seharusnya kita ada di sini bersama".
"Tetapi ayah bangga padamu. Kamu itu hebat dan mampu meraih impian yang besar. Dan kelak ayah akan menceritakan kepada warga di desa kita, bahwa anak ayah seorang sarjana".
"Seketika terbayang di pelupuk mata engkau datang tersenyum sangat manis dengan baju wisuda yang sangat kau idam-idamkan itu, membisikkan di telinga ayah - 'Ayah, anakmu wisuda'. Iya, nak. Kau sarjana sekarang. Ayah tahu".
Baca juga: Mayoritas Objek Wisata di Indonesia Belum Ramah Lansia
