Mayoritas Objek Wisata di Indonesia Belum Ramah Lansia

Beradasarkan riset terbaru Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Malioboro, Yogyakarta mulai dipadati wisatawan yang sebagian besar dari kalangan pelajar. Memasuki liburan Natal dipastikan ruas jalan sepanjang 1,4 kilometer itu dipadati wisatawan. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta, (Tagar 27/2/2019) - Pariwisata di Indonesia belum ramah bagi wisatawan lanjut usia (lansia). Padahal Indonesia sudah termasuk salah satu tujuan destinasi wisata bagi wisatawan. 

Agar wisatawan luar negeri betah berlama-lama berwisata di Tanah Air, pemerintah dan pengelola wisatawan diharapkan bisa menyediakan fasilitas bagi wisatawan dari kelompok lansia.

Fito, pengelola penyedia paket wisata di Yogyakarta, mengaku tidak semua tempat wisata di Yogyakarta menyediakan fasilitas khusus bagi lansia. "Saat mendampingi tamu dari luar negeri, saya kesulitan memilih lokasi wisata yang cocok bagi wisatawan lansia," kata diskusi mobilitas dan wisata lansia di ruang seminar Pusat Studi Pariwisata UGM Yogyakarta, Selasa (26/2).  

Pengurus Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta, Feriawan Agung Nugroho, mengatakan setiap tahun mengadakan wisata bagi 130 lansia dengan 50 orang pendamping. Terkadang satu pendamping untuk lima lansia.

Menurut dia, dari pengalamannya selama ini di lokasi wisata, sering terhambat area parkir dan dropzone yang jauh dari loket dan objek wisata. "Ini membuat kelelahan karena lansia harus berjalan jauh, sementara kondisi fisiknya kurang mendukung," ungkapnya.

Selain itu, di objek wisata sering kesulitan menemukan kamar kecil yang ramah lansia. Bahkan tidak ada sandaran kursi bagi lansia selama berada di objek wisata. "Kita butuh pendopo atau rest area untuk acara kumpul tapi nyaris penyedia wisata tidak menyediakannya," ujar Feri.

Peneliti Puspar UGM, Dr. Dyah Widiyastuti menjelaskan, keinginan berwisata bagi lanjut usia berbeda dengan wisatawan umumnya. Keinginan berwisata lansia condong bisa berkumpul bersama dengan orang lain, baik bersama keluarga maupun teman komunitas. "Motivasi lansia untuk wisata lebih pada sosial impersonal dan motivasi fisik," katanya.

Dyah mengatakan, pengunjung lansia biasanya datang bersama dengan anggota keluarga, seperti anak, menantu, dan cucu. Tidak jarang mereka datang berwisata bersama dengan para komunitas. "Dari penelitian yang kami lakukan, ada delapan aktivitas lansia selama berwisata, yakni duduk, jalan, ngobrol, makan,  membaca,  mengasuh cucu, berfoto ria dan menikmati lingkungan," jelasnya.

Menurut dia, para lansia cenderung  melakukan kegiatan pasif. Aktivitas yang  dilakukan menyesuaikan ketersediaan fasilitas yang ada di objek wisata yang dikunjungi.

Dosen Fakultas Geografi UGM ini menyebutkan, berdasarkan pola wisatawan lansia di kota Yogyakarta, didominasi oleh kelompok lansia dengan kondisi sosial demografi dan ekonomi yang rendah. "Dari segi kegiatan bepergian lansia Kota Yogyakarta, umumnya hanya berkunjung ke tempat wisata yang ada di sekitar rumah karena terjangkau bagi lansia," ungkapnya.

Dyah mengatakan, dari penelitian tersebut bisa disimpulkan, pengunjung wisata dari kelompok lanjut usia lebih senang melakukan aktivitas yang dipusatkan pada keluarga. "Untuk itu,  kami merekomendasikan sebaiknya ruang destinasi wisata menyediakan media atraksi berupa ruang terbuka, walking track, dan konektivitas dengan masa lalu," jelasnya.

Selain itu, kata dia, perlu fasilitas yang aksesibilitas. Antara lain berupa tempat parkir dan dropzone, zona untuk sepeda, andong, bus, mobil, rest area dan jalur pejalan kaki yang landai dan rindang perlu.

Sedangkan untuk amenitas atau kenyamanan, diperlukan restoran terbuka dengan sajian makanan sehat, tempat duduk yang terlindung, toko cinderamata yang berhubungan dengan masa lalu dan tersedinya klinik terdekat.

Menurut dia, untuk memudahkan lansia perlu ada petugas yang ramah dan sedia membantunya. "Ketersediaan papan petunjuk informasi visual yang memudahkan para wisatawan juga penting," pungkasnya.

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu